Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Proyek pembangunan gedung pertemuan di timur Alun-Alun Sukoharjo sudah berhenti sejak akhir Desember 2021 lalu. Hingga saat ini proyek belum dilanjutkan karena masih ada sengketa hukum. Berhentinya proyek membuat peralatan belum dibongkar, termasuk crane proyek yang masih terpasang.
Keberadaan crane tersebut mendapat sorotan warga sekitar yang mengkhawatirkan kondisinya. Pasalnya, proyek sudah berhenti lima bulan lebih. Warga khawatir terjadi sesuatu dengan crane tersebut karena sudah lama tidak dioperasikan.
Crane itu sendiri berdiri disisi selatan proyek dimana ujung crane mengarah ke barat hingga alun-alun. Disisi lain, setiap hari alun-alun khususnya di sekitarnya menjadi pusat aktivitas masyarakat khususnya pedagang yang berjualan.
“Masyarakat khawatir ada crane yang melintang hingga alun-alun karena crane tersebut sudah tidak dioperasikan lima bulan lebih. Intinya khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti roboh, dan lainnya,” ujar warga Joko Cahyono, Kamis (16/6/2022).
Joko yang juga aktivis LSM tersebut khawatir crane yang mangkrak tersebut mengalami kerusakan. Apalagi, saat ini kondisi cuaca cukup mengkhawatirkan. Selain terkena panas dan hujan, seringkali juga disertai angin kencang.
“Namanya saja besi pasti lama-laha karatan dan keropos karena sudah tidak dioperasikan dan dirawat. Itulah yang dikhawatirkan warga,” tegasnya.
Salah satu pengunjung Alun-Alun, Hardi, 38, juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, masyarakat yang sering beraktivitas di alun-alun sudah sering membicarakan soal keberadaan crane tersebut. Pasalnya, sejak proyek berhenti, crane sama sekali tidak dioperasikan dan ada perawatan.
“Crane itu melintang ke arah barat dimana ujungnya ada di sudut alun-alun sisi tenggara. Warga takut kalau ada hujan dan angin kencang crane roboh,” tandasnya.
Untuk itu, warga berharap keberadaan crane tersebit dikaji oleh instansi terkait agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. (nano)
Tinggalkan Komentar