

Sukoharjonews.com – Langsat atau Lanzones adalah pohon dari keluarga Mahoni, yang secara ilmiah dikenal sebagai Lansium parasiticum. Langsat adalah tanaman yang menghasilkan buah kecil yang dapat dimakan. Buah ini mirip dengan kentang pada tampilan luarnya dan di dalamnya terdapat daging buah berwarna putih yang mengandung biji pahit yang tidak dapat dimakan. Langsat berasal dari wilayah Asia Tenggara.
Dilansir dari Medindia, Selasa (25/3/2025), Varietas langsat yang berukuran lebih besar dikenal sebagai Duku. Langsat tumbuh berkelompok dan dibudidayakan secara luas di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Sumatra. Di India, langsat tumbuh di perbukitan selatan Nilgiri dari bulan April hingga September.
Buah ini memiliki kombinasi rasa asam dan manis yang tajam, dan sangat mirip dengan anggur. Sebagian orang menganggap rasanya mirip dengan jeruk bali. Kulit buahnya berair dan bening saat matang. Setelah matang, rasa langsat benar-benar menyegarkan dan eksotis. Hanya langsat segar yang rasanya paling enak karena jika disimpan berhari-hari setelah dipetik, rasanya bisa hilang dan menjadi hambar.
Manfaat Buah Langsat untuk Kesehatan
Riboflavin Meningkatkan Pembentukan Sel Darah Merah:
Langsat kaya akan vitamin seperti riboflavin dan tiamin. Riboflavin penting untuk produksi sel darah merah dan pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Mengonsumsi langsat meningkatkan produksi sel darah merah dalam darah dan juga membantu pemecahan karbohidrat untuk menyediakan energi bagi tubuh.
Vitamin A Menjaga Fungsi Tubuh Tetap Baik:
Vitamin A merupakan kofaktor penting bagi banyak fungsi tubuh yang vital. Vitamin A diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit, mata, gigi, dan jaringan tubuh. Langsat yang kaya akan vitamin A, menjaga kesehatan mata, kulit, jaringan rangka, dan selaput lendir.
Antioksidan Mencegah dan Melindungi dari Kerusakan Sel:
Langsat mengandung banyak antioksidan kuat yang melawan kerusakan sel akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif pada sel dapat menyebabkan pembentukan tumor dan kanker ; langsat mengandung limonoid, yang bersifat antikanker dan melindungi tubuh dari banyak unsur penyebab kanker.
Bijinya Terbukti Berkhasiat Anti-Malarial:
Banyak penelitian yang sedang dilakukan untuk membuktikan kemampuan bijinya sebagai terapi anti-malaria yang potensial . Selain itu, kulit dan daunnya terbukti memiliki sifat anti-patogen terhadap Plasmodium falciparum , parasit penyebab malaria. Biji dan daunnya mengandung senyawa kimia yang dapat memutus siklus hidup patogen dan membunuhnya.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar