Sukoharjonews.com (Semarang) – Program kerja Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dapat menjadi referensi karier bagi para mahasiswa dalam program magang kerja. Melalui program magang tersebut, mahasiswa diharapkan memperoleh wawasan dunia kerja di bidang bahasa dan sastra, terutama dalam pengembangan, pelindungan, serta pembinaan bahasa dan sastra.
Hal itu dikatakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Harimansyah, dalam acara Penerjunan dan Penarikan Mahasiswa Magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diadakan secara daring melalui aplikasi Zoom, Senin (27/9/2021).
“Seringkali mahasiswa Jurusan Sastra bingung untuk menjawab pertanyaan tentang prospek kerja ketika sudah lulus. Selama magang, mahasiwa bisa berkarya melalui Seri Magang Berkarya dengan menggelar diskusi dan seminar daring bekerja sama dengan Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) di Balai Bahasa untuk mengejawantahkan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka,” kata Ganjar dalam rilis yang diterima Sukoharjonews.com, Kamis (30/9/2021).
Ganjar menjelaskan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memiliki dua program kerja yang terbagi dalam program pengembangan dan pembinaan. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya dengan ikut serta penelitian dengan pamong yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa magang.
“Selain itu, selama magang berlangsung, mahasiswa akan diberi penugasan dan menghasilkan satu karya sesuai dengan minat dan kompetensi mahasiswa tersebut,” tambahnya.
Acara penarikan dan penerjunan magang yang dipandu Lely Siti Fatimah tersebut diikuti sekitar 53 peserta, yang terdiri atas mahasiswa magang, dosen pembimbing lapangan, dan pamong. Dalam kesempatan tersebut Ganjar menyampaikan profil, visi dan misi, tugas pokok dan fungsi, program kerja, serta produk unggulan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, dosen pembimbing lapangan dari Jurusan Sastra Indonesia, UNS, Henry Yustanto, menyampaikan bahwa magang kerja yang dilakukan mahasiswa memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja. Mahasiswa bisa terjun langsung di dunia kerja yang nyata, tidak hanya belajar teori di kampus.
“Kami berharap mahasiswa bisa mencari pengalaman dunia kerja sebanyak-banyaknya di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Mahasiswa bisa berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan pegawai layaknya di dunia kerja,” ujar Henry.
Henry menjelaskan bahwa diharapkan mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu mereka selama kuliah dalam magang kerja tersebut. Selain itu, magang kerja bisa melatih diri mahasiswa sebagai bekal setelah lulus dari bangku perkuliahan ketika nantinya terjun langsung di dunia kerja.
Dalam serah terima mahasiswa magang tersebut, terdapat dua kelompok magang dari mahasiswa Unnes Jurusan Sastra Jawa dan Sastra Indonesia serta tiga kelompok mahasiswa Undip dan Unnes Jurusan Sastra Inggris. Mereka akan melaksanakan magang kerja selama 30 hari hingga 45 hari di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. (erlano putra)
Facebook Comments