Lumpia Basah Khas Bandung: Kuliner Tradisional yang Mendunia

Lumpia Basah Khas Bandung. ( Foto: Freepik)

Sukoharjonews.com – Lumpia basah, jajanan khas Bandung, Indonesia, telah menarik perhatian internasional sebagai bagian dari kekayaan kuliner Nusantara. Berbeda dengan lumpia Semarang yang digoreng, lumpia basah Bandung disajikan tanpa proses penggorengan, memberikan tekstur yang lebih segar dan rasa yang khas.

Keunikan dan Komposisi
Dilansir dari Cove Blog, Rabu (18/12/2024), lumpia basah Bandung terdiri dari kulit lumpia yang diisi dengan campuran bengkuang, tauge, dan oncom. Isian ini kemudian ditumis bersama bawang putih dan gula merah, menciptakan perpaduan rasa manis dan gurih yang khas. Beberapa penjual menambahkan telur orak-arik atau topping lain seperti sosis dan bakso untuk variasi rasa.

Proses Pembuatan
Proses pembuatan lumpia basah dimulai dengan menumis bawang putih hingga harum, kemudian menambahkan gula merah dan sedikit air hingga larut. Selanjutnya, bengkuang dan tauge dimasukkan dan dimasak hingga layu. Isian ini kemudian ditempatkan di atas kulit lumpia, dilipat, dan disajikan tanpa digoreng. Saus kental dari gula merah sering ditambahkan di atasnya untuk menambah cita rasa.

Popularitas dan Penyebaran
Lumpia basah telah menjadi salah satu jajanan jalanan yang populer di Bandung, dengan berbagai penjual legendaris yang menawarkan variasi unik. Beberapa penjual terkenal antara lain Lumpia Mang Wawan dan Lumpia Basah BPK 5, yang telah beroperasi selama puluhan tahun dan menjadi favorit banyak orang.

Kepopuleran lumpia basah tidak hanya terbatas di Indonesia. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bandung sering mencari dan mencicipi jajanan ini, menjadikannya bagian dari pengalaman kuliner mereka. Selain itu, dengan adanya media sosial dan platform berbagi resep, lumpia basah mulai dikenal di berbagai belahan dunia sebagai representasi kuliner Indonesia yang kaya rasa.

Pelestarian Kuliner Tradisional
Upaya pelestarian lumpia basah sebagai warisan kuliner terus dilakukan, baik oleh komunitas lokal maupun pemerintah. Festival kuliner, workshop memasak, dan promosi melalui media massa menjadi sarana untuk memperkenalkan lumpia basah kepada generasi muda dan masyarakat internasional. Dengan demikian, lumpia basah diharapkan dapat terus dinikmati dan diapresiasi sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. (mg-02/nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *