Sukoharjonews.com – Penghijauan wilayah perbukitan di Sukoharjo terus digenjot. Penghijauan ini untuk menekan potensi tanah longsor dan mengantisipasi serangan kera liar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Djoko Sutarto mengatakan, penghijauan gencar dilakukan di wilayah selatan Sukoharjo.
Sasarannya perbukitan di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu yang selama ini masuk dalam peta rawan longsor. Kontur hujan di wilayah tersebut kering dan mudah longsor ketika hujan. “Paling mudah memang pohon talok. Tapi ada juga pohon mangga, jambu mete, jambu air dan lain sebagainya,” Djoko Tarto, Kamis (20/11).
Penanaman pohon berbuah di wilayah ini juga untuk penyediaan pangan kera liar agar tidak kawanan kera liar tidak menyerang pemukiman warga. “Harapannya, pepohonan itu bisa menanggulangi longsor dan tapi di saat kemarau pepohonan itu juga bisa tetap hidup tanpa perlu disirami. Buah yang dihasilkan untuk pangan kera liar,” imbuhnya.
Dia menambahkan, penanaman pohon juga digencarkan di wilayah kota seperti di Kecamatan Sukoharjo dan Bendosari. Program penghijauan juga dilakukan di perkantoran dan sekolah-sekolah. “Tidak hanya tanaman hias, berbagai jenis buah juga ditanam di perkantoran dan sekolah. Selain mempercantik, tanam pohon juga menjadi bagian dari menjaga ekosistem lingkungan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Bulu AKP Sarwoko menambahkan, berdasarkan hasil pemetaan bersama Musayawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Bulu, terdapat beberapa wilayah rawan longsor. Di antaranya, perbukitan di wilayah Desa Tiyaran, Gentan, Kamal, dan Kedungsono.
“Kami tidak berharap bencana longsor benar-benar terjadi. Tapi kami minta warga di kawasan rawan longsor lebih waspada. Terlebih akhir-akhir ini intensitas hujan semakin tinggi yang artinya potensi longsor juga semakin tinggi,”. (Adam Maulana)
Facebook Comments