Sukoharjonews.com (Grogol) – Upaya memberantas peredaran rokok ilegal intensif dilakukan Pemkab Sukoharjo. Tidak hanya melalui tindakan, sosialisasi juga dilakukan dengan berbagai cara. Seperti yang dilakukan pada Jumat (11/11/2022) dimana kampanye gempur rokok ilegal dilakukan dengan lomba e-sport di The Park Mal Solo Baru.
Lomba tersebut dibuka oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan dihadiri sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Lomba tersebut diselengggarakan bersama Kantor Bea Cukai Surakarta.
Asisten III Sekda Sukoharjo, Abdul Haris Widodo, menyampaikan jika lomba e-sport tersebut dimaksudkan untuk mensosialisasikan kampanye gempur rokok ilegal di kalangan pemuda milenial. Lomba dibagi dalam dua kategori, yakni umum dan ASN.
“Lomba ini memperebutkan Piala Bupati Sukoharjo dengan total hadiah lomba dari dua kategori tersebut sebesar Rp32 juta. Rinciannya, Juara 1 Rp7 juta, Juara 2 Rp5 juta, Juara 3 Rp4 juta. Nantinya, hadiah untuk pemenang akan diserahkan pada saat konser gempar rokok ilegal dan HUT Korpri ke-51 pada 30 November mendatanh,” jelas Haris.
Sedangkan Kasi Penyuluhan Kantor Bea Cukai Surakarta, Aris Pranoto, mengaku jika lomba tersebut merupakan inovasi yang menarik dan tepat sasaran. Pasalnya, biasanya sosialisasi gempur rokok sendiri sering diadakan dengan cara yang resmi dan formal. Namun, seperti yang diketahui, para perokok juga kebanyakan merupakan dari kaum milenial yang memasuki usia remaja.
“Biasanya sosialisasi gempur rokok itu melalui acara resmi, terlalu monoton. Jadi ini merupakan sebuah inovasi yang tepat sasaran. Setahu kami pesertanya sendiri juga dari kaum milenial. Usia-usia menginjak remaja. Jadi sebagian mereka mungkin yang merokok,” ujar Aris.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengapresiasi acara tersebut. Bupati berharap dengan adanya kompetisi tersebut membuat generasi muda dapat bermain secara kompetitif yang dapat memunculkan bakat daerah hingga nasional terkait e-sport.
“Gempur rokok ilegal merupakan slogan sebagai wujud komitmen untuk menekan peredaran rokok ilegal. Data mencatat bahwa tahun ini, Sukoharjo mendapat Rp12 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dimana 40% dana itu untuk kesehatan, 50% untuk kesejahteraan masyarakat, dan 10% untuk penegakan hukum,” jelasnya. (cita septa/mg)
Facebook Comments