Lokakarya Evaluasi Pembelajaran Semester Gasal, Ini Pesan Rektor Univet Bantara Sukoharjo

Lokakarya Evaluasi Pembelajaran Semester Gasal dan Persiapan Semester Genap 2022/2023. Kegiatan digelar di Lantai 3 Gedung H dan dibuka oleh Rektor Univet, Prof Farida Nugrahani, Senin (6/3/2023).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Bidang 1 Biro Administrasi Akademik (BAA) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menggelar Lokakarya Evaluasi Pembelajaran Semester Gasal dan Persiapan Semester Genap 2022/2023. Kegiatan digelar di Lantai 3 Gedung H dan dibuka oleh Rektor Univet, Prof Farida Nugrahani, Senin (6/3/2023).


Ketua Pelaksana yang juga Kepala Biro Administrasi Akademik (BAA) Univet Bantara Sukoharjo, Muh Husyain Rifai, menyampaikan jika tujuan acara adalah untuk mengetahui beban kerja dosen di tiap program studi (prodi) di semester gasal, apakah sesuai dengan keputusan rektor tentang status dan beban kerja dosen Univet dan perencaanan beban dosen di semester genap.

“Juga untuk mengetahui capaian kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM yang telah dilaksanakan tiap prodi di semester gasal dan rencana atau kesiapan MMKM di semester genap 2022/2023 khususnya poin ketersediaan kurikulum dan sebaran mata kuliah non MBKM,” jelas Husyain.

Dengan kegiatan tersebut juga ingin diketagui prestasi mahasiswa dan prodi di semester gasal dan termasuk persyaratan KKN di tiap prodi dan penempatannya. Diharapkan dengan acara tersebut akan memperokeh gambaran pelaksaaanan akademik tiap prodi dan capaian target akademik di semester gasal dan persiapan khususnya MBKM semester genap 2022/2023.


Dalam pengantarnya, Wakil Rektor 1, Sri Hartati, menyampaikan jika prodi adalah ujung tombak setiap kegiatan akademik. Untuk itu, lokakarya tersebut sebagai ajang media komunikasi yang harus dilaksanakan untuk melengkapi capaian sesuai visi misi universitas dan akreditasi tiap prodi.

“Untuk level universitas telah ditetapkan beberapa kebijakan bidang akademik seperti status dan beban mengajar dosen. Juga kebijakan seperti peraturan senat terkait MBKM, keputusan rektor tentang pedoman MBKM, SK rektor tentang pengangkatan tim inplementasi MBKM, keputusan rektor tentang penyelenggaraan MKBM, panduan tekbis MKBM, pediman monev, dan lainnya,” ujarnya

Sementara itu, Rektor Prof Farida Nugrahani mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap kegiatan serupa dilaksanakan sesering mungkin sebagai bentuk evaluasi yang telah dilaksanakan di semester sebelumnya. Dengan evaluasi, diharapkan pelaksanaan pembelajaran di semester selanjutnya akan lebih baik.


“Bukan dalam rangka untuk mencari kesalahan, tapi lebih kepada saling mengingatkan,” ujarnya.

Prof Farida juga menyampaikan jika sebulan lalu baru saja mengikuti rakor dan pembinaan oleh LLDIKTI Wilayah VI Jawa tengah. Beberapa hal yang ditekankan antara lain antisipasi menjadi perguruan tinggi yang unggul agar diperhatikan untuk pelaksanaan MBKM-nya.

“Kunci dalam pelaksanaan MBKM adalah dalam MBKM perguruan tinggi tidak merdeka karena yang merdeka adalah mahasiswa untuk memilih dan perguruan tinggi wajib memfasilitasi mahasiswa sehingga saat lulus telah menempuh 20 SKS dalam pelaksanaan MBKM,” terangnya.

Untuk itu, Univet telah merombak kurikulumnya, selain kurikulum reguler juga disiapkan kurikukum MBKM. Yang harus diperhatikan prodi adalah menyiapkan 20 SKS untuk diambil mahasiswa program MBKM. Prodi harus merumuskan 20 SKS dan mata kuliah apa saya yang bisa di MBKM-kan.


“Kaprodi memiliki keleluasaan soal matkul yang bisa di MBKM-kan. Saat mahasiswa lulus akan memiliki kelebihan. Selain mendapat ijazah juga ada mendapat sertifikat MKBM sebagai bukti skill tambahan mahasiswa,” ujarnya.

Secara internal, lanjut Prof Farida, universitas berbenah untuk menjadi unggul. Nah, salah satunya adalah agar mahasiswa cepat lulus. Untuk itu, jangan sampai ada hambatan internal bagi mahasiswa sehinga sulit bisa cepat lulus.

“Seperti kebijakan KKN, harus disesuaikan dengan kebijakan baru dan KKN mulai bisa ditempatkan di semester 5 dan dibuat serentak. Untuk bisa unggul dosen juga didorong menempuh pendidikan lanjutan dan harus linier. Kalau tidak linier justru kurang mendukung. Kalau linier bisa untuk akreditasi PT, akeditasi prodi, dan lainnya,” tambah Rektor. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *