Sukoharjonews.com (Weru) – Kabupaten Sukoharjo dikenal sebagai sentra industri jamu tradisional. Bahkan, Sukoharjo sudah ditetapkan sebagai Kabupaten Jamu oleh pemerintah pusat. Pemkab Sukoharjo pun membuat kebijakan minum jamu setiap hari Jumat. Berbagai elemen masyarakat memberikan dukungan, seperti yang dilakukan Pimpinan Cabang (PC) LDII Kecamatan Weru yang menggelar Festibal Jamu Tradisional, Minggu (13/2/2022).
“Festival Jamu Tradisional ini diikuti oleh 38 tim keputran remaja masjid binaan LDII Kecamatan Weru. Selain itu, juga diikuti perwajilan Kecamatan Tawangsati dan Bulu,” jelas Ketua PC LDII Kecamatan Weru, Sarwiyanto.
Sarwiyanto mengatakan, masyarakat harus mendukung keberadaan jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo. Pasalnya, Kabupaten Sukoharjo merupakan pusatnya jamu tradisional di Indonesia. Dengan festival tersebut, merupakan upaya LDII untuk melestarikan budaya peninggalan leluhur dan juga kembali membudayakan masyarakat untuk minum jamu.
“Jadi, selain melestarikan budaya, sekaligus sebagai upaya untuk mendorong masyarakat hiduo sehat dan juga membiasakan kembali masyarakat untuk minum jamu,” ujarnya.
Sarwiyanto berharap, dengan kegiatan tersebut generasi muda memiliki pengetahuan dan kepedulian terhadap manfaat jamu, terutama masa pandemi ini dengan mengkonsumsi jamu agar kekebalan tubuh meningkat sehingga terhindar dari virus corona.
“Dengan melestarikan budaya minum jamu ini juga ikut mendorong agar UMKM pelaku jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo bertahan dan bangkit di masa pandemi saat ini,” tambah Sarwiyanto. (erlano)
Tinggalkan Komentar