Lebih Dekat dengan Shah Rukh Khan, Ikon Global Abadi Bollywood

Shah Rukh Khan. (Foto: Variety)

Sukoharjonews.com – Saat Shah Rukh Khan naik panggung di Festival Film Locarno untuk menerima penghargaan pencapaian karirnya. Hal ini menandai tonggak sejarah lain dalam karirnya yang telah berlangsung selama tiga dekade dan mendefinisikan ulang sinema India di panggung dunia.


Dikutip dari Variety, Jumat (9/8/2024), Khan, sering disebut dengan inisialnya SRK, telah menjadi kekuatan dominan di Bollywood sejak peran terobosannya dalam film thriller “Baazigar” tahun 1993. Karisma dan keserbagunaannya dengan cepat menjadikannya sebagai tokoh terkemuka, dengan komedi romantis seperti “Dilwale Dulhania Le Jayenge” (1995) mengukuhkan statusnya sebagai “Raja Romantis” Bollywood.

Sepanjang tahun 90an dan awal 2000an, kekuatan bintang Khan seakan tak terbendung. Dia membawakan serangkaian hits box office, termasuk “Kuch Kuch Hota Hai” (1998), “Devdas” (2002), dan “Kal Ho Naa Ho” (2003). Film-film ini tidak hanya mendominasi pasar domestik tetapi juga mendapatkan banyak penonton di diaspora India, membantu memperluas jejak global Bollywood. Khususnya, filmnya pada tahun 1998 “Dil Se” menjadi film India pertama yang masuk ke Inggris. 10 besar box office, menandakan meningkatnya daya tarik internasional Bollywood.

Namun, karir Khan bukannya tanpa tantangan. Pertengahan tahun 2010-an menyaksikan serangkaian kekecewaan komersial, termasuk “Fan” (2016), “Zero” (2018) dan “Jab Harry Met Sejal” (2017). Kemunduran ini menimbulkan spekulasi tentang apakah kekuasaan aktor tersebut di puncak akan segera berakhir.


Namun, sesuai dengan bentuknya, Khan telah menunjukkan ketahanan. Tahun 2023 menandai kembalinya penuh kemenangan setelah empat tahun absen dengan tiga rilisan besar: “Pathaan,” “Jawan,” dan “Dunki.” Baik “Pathaan” maupun “Jawan” telah bergabung dalam jajaran film terlaris sepanjang masa di India, menegaskan kembali daya tarik Khan yang abadi dan kemampuannya untuk berkembang seiring dengan perubahan selera penonton.

Di luar kepribadiannya di layar, Khan telah menjadi duta budaya untuk sinema India. Kecerdasan dan kefasihannya membuatnya menjadi pembicara yang dicari di forum internasional, mulai dari TED Talks hingga festival film. Ia menggunakan platform ini untuk mendiskusikan kekuatan penyampaian cerita, evolusi sinema India, dan pentingnya representasi dalam media.

Apa yang mungkin tidak diketahui oleh banyak penggemar internasional adalah bahwa karir Khan dimulai di televisi. Dia pertama kali mendapatkan perhatian pada akhir tahun 1980-an dengan perannya dalam serial TV populer seperti “Fauji” dan “Circus,” yang menunjukkan bakatnya sebelum melompat ke layar lebar.


Pengaruh Khan melampaui akting. Sebagai salah satu pemilik perusahaan produksi Red Chillies Entertainment, ia berperan penting dalam mendorong batas-batas perfilman India, baik dalam hal penceritaan maupun inovasi teknis. Divisi efek visual perusahaan telah mengerjakan banyak proyek penting, meningkatkan nilai produksi film Bollywood. Istri Khan, Gauri Khan, menjabat sebagai produser dan terlibat aktif dalam operasional perusahaan.

Semangat kewirausahaannya melampaui produksi film. Dia adalah salah satu pemilik Kolkata Knight Riders, tim kriket di Liga Utama India. Namun investasi olahraganya tidak berhenti di situ. Khan telah memperluas kerajaan kriketnya secara global, mengakuisisi saham kepemilikan di tim-tim di berbagai liga T20. Dia salah satu pemilik Trinbago Knight Riders di Liga Utama Karibia, Los Angeles Knight Riders di Major League Cricket di AS dan Abu Dhabi Knight Riders di Liga Internasional T20 U.A.E.

Warisan Khan di Bollywood akan berlanjut ke generasi berikutnya. Putri Shah Rukh, Suhana Khan, melakukan debut aktingnya pada tahun 2023 dengan film Netflix “The Archies”, sebuah adaptasi India dari komik populer Amerika, disutradarai oleh Zoya Akhtar.


Pengaruh global Khan jauh melampaui peran filmnya. Pada tahun 2018, ia diundang untuk bergabung dengan Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), menjadi salah satu dari sedikit aktor India yang menjadi bagian dari organisasi bergengsi pemberi suara Oscar. Ia juga masuk dalam Variety’s V500, daftar 500 pemimpin bisnis paling berpengaruh yang membentuk industri media global.

Ketika Bollywood terus mencari khalayak internasional yang lebih luas, Khan tetap menjadi salah satu wajah yang paling dikenal. Kemampuannya untuk menyeimbangkan daya tarik massa dengan rasa hormat yang kritis telah membuatnya tetap relevan dalam industri yang terkenal dengan tren yang berubah dengan cepat.

Ke depan, Khan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Dengan beberapa proyek terkenal yang sedang direncanakan, termasuk “Tiger Vs Pathaan”, film berikutnya dalam dunia mata-mata India, dan perusahaan produksinya yang terus mendorong batasan, ia tampaknya siap untuk tetap menjadi tokoh sentral dalam sinema India selama bertahun-tahun yang akan datang.


Penghargaan pencapaian karier Locarno berfungsi sebagai pengingat atas kontribusi Khan terhadap sinema dan perannya dalam membawa Bollywood ke khalayak global. Saat ia menerima penghargaan ini, jelas bahwa warisan Shah Rukh Khan jauh melampaui pencapaiannya di box office. Ia telah menjadi batu ujian budaya, menjembatani kesenjangan antara sinema India dan dunia lainnya.

Daya tarik Khan yang abadi merupakan bukti bakat, kemampuan beradaptasi, dan hubungan mendalam yang telah ia jalin dengan penonton di seluruh dunia. Ketika Bollywood terus berkembang, pengaruh Shah Rukh Khan terhadap industri ini dan posisinya dalam jajaran ikon sinema global tampaknya terjamin. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *