Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Vaksinasi corona di Kabupaten Sukoharjo sudah melayani semua warga dan tidak hanya warga ber-KTP Sukoharjo saja. Perubahan kebijakan tersebut karena targat capaian vaksinasi di Sukoharjo sudah diatas 70%. Semua warga dari semua daerah diperbolehkan untuk melakukan vaksinasi di Sukoharjo.
“Kalau sebelumnya masih prioritas warga Sukoharjo untuk mengejar target capaian vaksinasi. Sekarang bebas, semua warga dari luar Sukoharjo boleh melakukan vaksinasi di Sukoharjo,” terang Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat memantau vaksinasi di Graha PGRI, Senin (18/10/2021).
Disinggung soal level PPKM di Sukoharjo, Etik mengaku saat ini masih PPKM Level 2 dan akan ditentukan lagi pada 18 Oktober ini. Namun, melihat kondisi kasus corona yang sudah turun signifikan dan capaian vaksinasi sudah ditas 70%, seharusnya Sukoharjo sudah turun ke level 1. Namun, semuanya yang menentukan pemerintah pusat.
“Kita semua masih menunggu kebijakan pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri. Daerah tinggal ikut saja dengan kebijakan pusat. Harapannya turun je level 1 untuk PPKM-nya,” ujar Etik.
Jika sudah turun ke level 1, lanjut Etik, harapannya ada kelonggaran-kelonggaran untuk aktivitas masyarakat. Seperti aktivitas perekonomian maupun kegiatan hajatan pernikahan. Namun, meski nanti sudah diperlonggar, Etik mengaku kartu vaksin akan menjadi syarat utama dalam berkegiatan.
“Setelah turun ke level 1, pelan-pelan untuk hiburan diperbolehkan, begitu juga untuk kegiatan lain seperti car free day, tempat wisata, dan lainnya. Tapi, prokes dan persyaratan kartu vaksin diberlakukan,” tambah Etik.
Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menyampaikan jika kasus corona Sukoharjo sudah turun. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir tidak ada kasus kematian untuk pasien corona. Untuk tambahan kasus juga sangat kecil dibawah 10 kasus.
“Mudah-mudahan kasus corona tetap terkendali dan bisa segera selesai. Kami juga sudah berpesan pada semua layanan kesehatan jika ada temuan kasus untuk dikejar sampai selesai, artinya kontak erat diidentifikasi dan dilakukan testing dan ditatalaksana sesuai kondisi klinisnya,” jelas Yunia. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar