Sukoharjonews.com (Tawangsari) – Rumah Jiyen, 78, warga Dukuh Grogol RT 02/01, Desa Grajegan, Tawangsari tiba-tiba ambruk pada Senin (12/3) sore sekitar pukul 17.30 WIB. Ambruknya rumah Mbah Jiyen tersebut dikarenakan kerangka rumah sudah lapuk dimakan usia. Beruntung, saat kejadian Mbah Jiyen bisa menyelamatlan diri sehingga tidak tertimpa reruntuhan rumah.
“Informasinya, pemilik rumah Mbah Jiyen sedang duduk di teras depan rumah usia mencuci piring. Tiba-tiba rumah bergoyang dan ambruk. Mbah Jiyen bisa menyelamatkan diri,” ujar Camat Tawangsari Suyadi Widodo, Selasa (13/3).
Dikatakan Suyadi, rumah korban sendiri berupa bangunan dengan rangka kayu berdinding anyaman bambu atau “gedhek”. Menurutnya, rumah tersebut masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Selain berdinding “gedhek”, rumah juga masih berlantai tanah. Ambruknya rumah Mbah Jiyen tersebut diakui Suyadi murni karena sudah lapuk dan bukan karena adanya bencana alam.
“Tidak ada hujan maupun angin. Tiba-tiba rumah ambruk begitu saja. Saat ini, warga dibantu anggota TNI dan Polri sudah bergotong royong membersihkan puing-puing rumah. Saya barusan dari sana juga,” ujar Suyadi.
Selama ini, ujar Suyadi, pemilik rumah memang tinggal sendirian. Meski begitu, di sekitar rumah korban banyak kerabat yang tinggal. Nantinya, rumah korban akan dibangun ulang dengan cara bergotong-royong.
Untuk sementara, Mbah Jiyen akan tinggal di rumah adiknya yang tempat tinggalnya berdekatan dengan korban. Dia menambahkan, saat ini lokasi rumah yang ambruk sudah dibersihkan. Rencananya, pendirian ulang rumah korban akan dilakukan Rabu (14/3) besok. Disinggung tentang kerugian akibat kejadian itu, Suyadi mengaku kerugian sekitar Rp15 juta. (erlano putra)
Facebook Comments