Ragam  

Lagi dan Lagi, Tanggul Sungai Situri di Weru Jebol

Tanggul Sungai Situri di Desa Grogol, Weru kembali jebol di dua titik.

Sukoharjonews.com (Weru) – Hujan deras dalam beberapa hari terakhir membuat tanggul Sungai Situri di wilayah Desa Grogol, Kecamatan Weru kembali jebol. Jebolnya tanggul tersebut sudah terjadi beberapa kali di musim hujan ini. Disisi lain, pemerintah desa bersama warga hanya bisa melakukan perbaikan sementara dengan menambal tanggul menggunakan karung berisi pasir atau tanah.



“Belum ada penanganan yang sifatnya permanen. Selama ini baru bersifat sementara karena hanya ditambal sulam dengan karung pasir atau tanah,” ujar Kepala Desa (Kades) Grogol, Heri Putut, Rabu (4/3/2020).

Heri mengaku, jebolnya tanggul Sungai Situri berada di titik yang berbeda dengan titik yang jebol sebelumnya. Kali ini, ada dua titik tanggul yang jebol di hari yang berbeda. Titik jebol pertama terjadi pada Senin (2/3/2020) dan titik tanggul yang jebol kedua pada Selasa (3/3/2020). Tanggul yang jebol sepanjang empat meter sehingga air sungai langsung menggenangi lahan sawah.

Terkait kejadian tanggul yang jebol tersebut, Heri mengaku sudah berulang kali melaporkannya ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Sayangnya, hingga kini belum ada tindakan untuk penanganan jangka panjang atau permanen. Masyarakat sendiri berharap sungai tersebut dinormalisasi dan ibuatkan talud permanen sehingga tidak mudah jebol saat musim hujan.

“Jebolnya sudah berulang-ulang, namun BBWSBS hanya memberikan bantuan “sandbag”. Belum ada langkah antisipasi secara permanen,” tegasnya.

Menurutnya, kondisi tanggul Sungai Situri sendiri sudah sedemikian kritis sehingga rawan jebol sewaktu-waktu saat turun hujan. Kondisi tersebut membuat desa kewalahan dan prihatin karena petani yang menjadi korbannya. Lahan sawah yang baru ditanami padi menjadi terendam banjir dan mengalami kerusakan. Apalagi, saat ini tanaman padi petani sudah siap panen.

Heri berharap pada BBWSBS selaku instansi yang berwenang segera melakukan langkah konkrit dengan melakukan normalisasi sungai dan membuat tanggul permanen. Pasalnya, setiap musim hujan selalu saja tanggul sungai jebol. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *