Kunjungi Sukoharjo, Menteri Perdagangan Dorong Ekspor Produk Rotan Meningkat

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito saat berkunjung ke sentra produk rotan di Desa Trangsan, Gatak, Selasa (8/1).

Sukoharjonews.com (Gatak) – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito berkunjung ke Sukoharjo, Selasa (8/1). Mendag mengunjungi Desa Trangsan, Gatak melakukan pelepasan ekspor produk kerajinan rotan dan juga menghadiri peresmian Laboratorium Kewirausahaan di Pondok Pesantren Singo Ludiro di Desa Laban, Mojolaban. Dalam kunjungan ke Trangsan, Mendag mendorong pelaku industri untuk menggenjor ekspor karena di tahun 2018 lalu ekspor fuirnitur mengalami penurunan.



“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan terus mendorong pelaku industri furnitur khususnya rotan di Trangsan ini untuk menggenjot ekspor di tahun 2019 ini,” ujar Mendag.

Dalam kunjungan ke sentra industri rotan di Desa Trangsan, Mendag secara khusus melepas ekspor produk kerajinan rotan milik CV Maju Jaya. Rencananya, produk rotan dari CV Maju Jaya tersebut akan diekspor ke Eropa khususnya Italia. Jadi, selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, produk furnitur rotan juga diekspor ke pasar luar negeri.

Dalam kesempatan itu, Mendag juga mengatakan, terkait bahan baku rotan yang disebut-sebut sulit diperoleh para perajin, dirinya berjanji siap membantu. Upaya yang akan dilakukan kementerian dengan mempermudah dan menyederhanakan aturan yang ada selama ini. Pasalnya, birokrasi dinilai jadi penghambat aliran bahan baku. “Nanti dievaluasi kesulitan-kesulitan apa yang dialami perajin. Sesuai dengan instruksi Presiden, peraturan-peraturan yang menghambat investasi dan ekspor agar dievaluasi,” ujarnya.

Menurutnya, pada tahun 2018 lalu terjadi penurunan ekspor furnitur. Dengan kondisi tersebut, kementerian mendorong ekspor komoditi memiliki banyak nilai tambah. Mendag mencontohkan produk rotan dari CV Maju Jaya yang sudah memiliki tenaga ahli ukir dan kerajinan rotan. Hal itu merupakan nilai tambah yang tidak dimiliki perajin dari negara lain.

Sementara itu, pemilik CV Maju Jaya, Mulyadi mengakui jika terjadi penurunan nilai ekspor kerajinan rotan pada 2018 lalu. Mulyadi mengatakan, dalam setahun biasanya nilai ekspor mencapai Rp11 miliar. Hanya saja, pada 2018 lalu nilai ekspor hanya mencapai angka Rp10 miliar. “Penurunan ekspor produk rotan dipengaruhi banyak faktor, salah satunya kondisi ekonomi global,” ungkapnya.

Selama ini, ujar Mulyadi, dalam sebulan biasanya bisa mengekspor delapan kontainer produk rotan ke sejumlah negara. Saat ini, pangsa pasar terbesar ekspor produk rotan ke negara Eropa. Disinggung soal bahan baku rotan, Mulyadi mengaku sempat ada kesulitan, namun hal itu bisa diatasi. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments