Sukoharjonews.com (Polokarto) – Komitmen Desa Kayuapak Kecamatan Polokarto untuk mendatangkan penghasilan bagi desa dan masyarakat patut diacungi jempol. Keberadaan Jembatan Menjing yang awalnya hanya jembatan gantung biasa disulap menjadi jembatan warna-warna yang kemudian disebut Jembatan Pelangi Menjing (JPM) oleh masyarakat. JPM dan lokasi di sekitarnya pun dipercantik sehingga menjadi destinasi wisata baru di Sukoharjo.
Lokasinya berada di aeral persawahan sehingga sangat mendukung untuk berfoto-foto. Saat ini, lokasi tersebut sudah banyak dikunjungi masyarakat yang penasaran dengan JPM. Pembuatan destinasi wisata JPM sendiri dilakukan oleh Pemerintah Desa Kayuapak bersama Karang Taruna. Jembatan gantung yang dasarnya dari kayu dicat warna-warni dan dipercantik dengan aksesoris sehingga menjadi indah.
JPM sendiri memang haya bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Di sekitar JPM juga dibangun fasilitas lain seperti taman bunga, gazebo, parhu bambu, dan lainnya. Sangat “recommended” sebagai lokasi selfie atau foto bersama teman dan keluarga. Pasalnya, di lokasi tersebut pengelola juga membuat spot untuk selfie.
“Pemerintah Desa Kayuapak yang memiliki inisiatif untuk menjadikan jembatan gantung Menjing sebagai lokasi wisata baru dan diwujudkan bersama-sama,” ujar Koordinator JPM Heri Hartadi, Senin (28/1).
Heri yang juga Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kayuapak tersebut menceritakan, jembatan gantung tersebut dijadikan objek wisata karena Pemkab Sukoharjo sudah membangunkan jembatan permanen rangka baja yang selesai akhir tahun lalu. Karena sudah ada pengganti jembatan, desa pun memiliki ide jembatan gantung yang berada diatas Sungai Samin tersebut dijadikan objek wisata.
Desa lantas mengalokasikan anggaran untuk melakukan renovasi jembatan dan juga lokasi di sekitar jembatan gantung. un dilakukan, dengan pengecatan dan penambahan beberapa spot swafoto alias selfi. JPM sendiri berdampingan dengan jembatan permanen rangka baja yang sudah selesai dibangun.
Revonasi sendiri dilakukan desa bersama Karang Taruna sejak bulan Desember 2018 lalu. Meski saat ini proses renovasi belum selesai, sudah banyak masyarakat yang datang ke lokasi. Heri mengaku proses renovasi sendiri baru mencapai 75%. Pemerintah desa sendiri berharap destnasi wisata tersebut bisa diresmikan oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya pada 13 Februari mendatang.
“JPM ini akan dikelola oleh Karang Taruna. Yang jelasm JPM sangat layak untuk dijadikan destinasi wisata bagi masyarakat Sukoharjo dan daerah lain,” pungkasnya. (erlano putra)
Facebook Comments