KPU Launching Pilkada, Gamelan Demokrasi “Si Gasi” Jadi Maskot

KPU Sukoharjo melaunching Pilkada 2020 sekaligus Maskot Pilkada Gamelan Demokrasi “Si Gasi” di Pendopo Kantor KPU Sukoharjo, Selasa (10/12).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Komisi Pemiluhan Umum (KPU) Sukoharjo meluncurkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Pendopo Kantor KPU, Selasa (10/12). Dalam kesempatan itu, KPU sekaligus meluncurkan maskot Pilkada Sukoharjo, yakni Gamelan Demokrasi atau “Si Gasi”. “Si Gasi” sendiri merupakan pemenang lomba maskot Pilkada Sukoharjo yang digelar KPU sebelumnya. Peluncuran Pilkada 2020 dihadiri langsung oleh KPU KPU Provinsi Jateng Yulianto Sudrajat.


Ketua KPU Sukoharjo Nuril Huda mengatakan, maskot berbentuk gamelan mewakili Sukoharjo yang salah satu julukannya adalah “Kota Gamelan”. Julukan tersebut didapat karena Sukoharjo juga dikenal sebagai sentra perajin gamelan yang terpusat di Desa Wirun, Mojolaban. “Gamelan sebagai salah satu kearifan lokal Sukoharjo dengan filosofi bahwa gamelan akan menghasilkan bunyi yang harmonis dan merdu sehingga maskor diharapkan mampu menjadi pemersatu harmonisasi antar masyarakat selama Pilkada,” terang Nuril.

Untuk maskot sendiri diambilkan salah satu instrumen gamelan, yakni Bonang yang jika ditabuh berbunyi “nang” yang artinya sadar. Hal itu memiliki nilai filosofi pemilih Sukoharjo diharapkan menggunakan hak pilihnya dengan dengam hati jernih. Msskot sendiri memakai pakaian surjan yang merupakan pakaian khas Jawa dalam rangka mengangkat nilai luhur budaya Jawa khususnya Sukoharjo. Selain itu, pakaian dipadukan dengan jarit motif batik warna oranye yang merupakan warna khas KPU.

Sedangkan Ketua KPU Provinsi Yulianto Sudrajat mengatakan, tahun 2020 nanti di Jawa Tengah ada 21 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada secara serentak. Menurutnya, hingga tahapan saat ini tidak ada masalah yang berarti. Termasuk soal anggaran dimana di 21 daerah tersebut sudah mendapatkan kepastian anggaran karena sudah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

“Persiapan tidak ada masalah. Kalau bicara soal kerawanan, saya pikir belajar dari pemilu 2019 lalu, pelaksanaan di Jateng berjalan dengan baik dan lancar. Masyarakat Jateng sudah cukup dewasa dalam menyikapi sebuah perbedaan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo yang diwakili Kabag Pemerintahan Setda, Ari Haryanto mengatakan, salah satu indikator tolok ukur kesuksesan Pilkada dalah tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Menurut Ari, dalam Pilkada 2015 di Sukoharjo, tingkat partisipasi mencapai 66,19%. “Dibandingkan pemilu 2019, tingkat partisipasi naik menjadi 82,25%. Tren positif ini harus dipertahankan dan ditingkatkan terlebih lagi KPU RI menargetkan partisipasi naik minimal 1%,” ujarnya. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar