Sukoharjonews.com (Bulu) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Puron, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, membantu masyarakat untuk mengaktifkan kembali bank sampah. Bahkan, mahasiswa peserta KKN juga melakukan demonstrasi pemanfaatan sampah organik dan anorganik kepada masyarakat Desa Puron.
Salah satu mahasiswa peserta KKN Undip, Hannah Choirin Amalia, dalam rilisnya, Selasa (1/8/2023), menyampaikan, program kerja tersebut dilaksanakan 28-31 Juli 2023. Menurutnya, dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh kader-kader Bank Sampah Langgeng di Desa Puron, Kecamatan Bulu.
“Selama ini Desa Puron memiliki permasalahan dalam pembuangan akhir sampah. Apa yang dilakukan oleh masyarakat dapat merusak lingkungan jika dilakukan terus-menerus, yaitu pembakaran sampah,” ujar Hannah.
Menurutnya, permasalahan sampah yang tidak diatasi, dapat merugikan lingkungan dan manusia di sekitarnya. Padahal, pengelolaan sampah yang benar dapat mendatangkan penghasilan.
Dalam kesempatan itu, Kelompok PKK diberikan materi mengenai pemanfaatan sampah plastik (anorganik) agar dapat menjadi pot tanaman hias atau tanaman pangan, serta pemanfaatan toples plastik untuk dijadikan aquascape atau aquarium mini. Selain itu, kader Bank Sampah Langgeng juga dapat melihat proses pembuatan pupuk cair dan pupuk kompos (organik).
“Dengan menghasilkan pupuk dari sampah organik rumah tangga, produk ini dapat digunakan secara langsung untuk keperluan pertanian dan dengan menjualnya, dapat menambah pendapatan bagi warga desa,” jelasnya.
Hannah juga mengatakan, selama kegiatan Karang Taruna juga berpartisipasi dalam program pendampingan promosi bank sampah melalui media sosial, terutama Instagram. Hal ini didukung dengan kehadiran perwakilan dari karang taruna dan kader bank sampah untuk pendampingan kegiatan promosi yang dilakukan di Posko KKN, yang terletak di Dukuh Platar.
“Selain soal bank sampah, kami juga memberikan sosialisasi tentang pembuatan jeli dari kulit pisang. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan bisa membuka peluang untuk UMKM di Desa Puron serta pengenalan kamus Lingkungan,” ujar Hannah.
Ke depan, kader bank sampah dan juga masyarakat memiliki kesadaran untuk memilah sampah. Untuk Karang Taruna bisa bergerak dengan mempromosikan hasil produk dan kegiatan bank sampah untuk keberlangsungan modal dalam pengelolaan dan pemasaran.
“Terima kasih adik-adik, alhamdulillah bisa memberikan bimbingan kepada ibu-ibu untuk bisa mempraktikkan membuat pupuk dan aquarium yang bisa diajarkan ke anak-anak dan tetangga,” ujar salah satu peserta sosialisasi, Ibu Nur. (nano)
Tinggalkan Komentar