Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Diturunkannya Al-Qur’an

Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Khutbah jumat: bulan ramadhan, bulan diturunkannya al-quran.(Foto: islampos)

Sukoharjonews.com – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia dan penuh berkah. Ramadhan dikenal dengan bulan penuh rahmat, ampunan, dan hidayah. Hidayah yang dimaksud adalah petunjuk dari Allah, yang dapat kita jadikan pedoman menuju jalan yang benar. Pada bulan Ramadhan ini, petunjuk itu Allah turunkan kepada kita semua, yang kita kenal dengan Al-Qur’an.

Dikutip dari Nu Online, pada Jumat (14/3/2025) ketakwaan merupakan bekal utama yang akan kita bawa menuju akhirat, sebab pada hakikatnya, dunia ini adalah ladang untuk menanam, sedangkan akhirat adalah tempat kita memanen hasil dari apa yang telah kita tanam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ

Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Allah menurunkan Al-Qur’an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke langit pertama, yang dikenal dengan nama Baitul Izzah, Allah kemudian memerintahkan malaikat Jibril untuk menurunkannya secara bertahap, ayat demi ayat, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan umat pada saat itu. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah [2]: 185).

Dengan demikian, sangat tepat bagi kita jika pada bulan ini kita jadikan sebagai momentum untuk lebih giat dan lebih semangat dalam membaca Al-Qur’an, memahami dan menjalani apa yang tertulis dalam kitab suci tersebut. Selain karena membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan di bulan Ramadhan, namun juga sebagai bentuk kecintaan kita kepadanya yang Allah turunkan pada bulan mulia ini.

Namun ternyata bulan Ramadhan tidak hanya menjadi bulan diturunkannya Al-Qur’an saja, namun juga menjadi saksi diturunkannya semua kitab-kitab suci yang diterima oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad. Nabi Musa menerima kitab Taurat pada bulan Ramadhan, begitu juga dengan Nabi Daud dan Nabi Isa. Penjelasan di atas sebagaimana dicatat oleh Imam Abu Jarir at Thabari dalam kitab Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Qur’an, jilid III, halaman 446. Dalam kitab tersebut ditegaskan:

نُزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيْمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنِ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْإِنْجِيْلُ لِثَلاَثَ عَشَرَةَ خَلَتْ، وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِيْنَ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya, “Shuhuf Nabi Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadhan. Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan. Dan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.”

Oleh sebab itu, bulan Ramadhan tidak hanya menjadi bulan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an saja, namun juga menjadi saksi diturunkannya kitab-kitab suci yang lain sebelum Al-Qur’an, seperti suhuf Nabi Ibrahim, kitab Taurat kepada Nabi Musa, kitab Injil kepada Nabi Isa, serta kitab suci Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.(cita septa)

Cita Septa Habibawati:
Tinggalkan Komentar