Khutbah Jumat : Perilaku Jujur, Kunci Menuju Kebaikan

Khutbah jumat: kejujuran.(Foto: madaninews)

Sukoharjonews.com – Salah satu akhlak menonjol dari Rasulullah SAW adalah shidiq (jujur). Shidiq berarti benar atau jujur. Antonim shidiq adalah kizb (dusta, bohong). Akhlak jujur seperti Rasulullah tersebut wajib dimiliki juga oleh setiap muslim dan muslimah di mana dan kapanpun berada. Seorang muslim dituntut selalu berada dalam keadaan jujur lahir batin. Jujur hati (shidq al-qalb), jujur dalam perkataan (shidq al-hadits) dan jujur dalam perbuatan (shidq al-`amal).

Dikutip dari Nu Online, pada Kamis (10/10/2024), salah satu pondasi penting dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan adalah dengan senantiasa berkata jujur dalam beraktivitas, berinteraksi, bermasyarakat dan dalam semua kegiatan sehari-hari. Jujur merupakan ciri khas dan karakter yang ada dalam diri semua umat Islam yang tidak bisa dipisahkan. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (QS Al-Ahzab, [33]: 70).

Merujuk penjelasan Imam at-Thabari dalam dalam kitab Tafsir Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Qur’an (juz XX, halaman 336), frasa qaulan sadidan pada ayat di atas memiliki makna perkataan yang jujur. Artinya, kita semua sebagai orang beriman harus selalu jujur dalam semua tindakan dan perkataan sehari-hari.

اِتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيدًا: يَعْنِي بِهِ فِي مَنْطِقِهِ وَفِي عَمَلِهِ كُلِّهِ، وَالسَّدِيْدُ الصِّدْقُ

Artinya, “(Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar), maksudnya adalah dalam semua ucapan dan perbuatan. Adapun yang dimaksud perkataan yang benar adalah jujur.”

Oleh sebab itu, penting bagi kita semua untuk selalu bersikap jujur dalam semua aktivitas, karena kejujuran merupakan ciri khas dan karakter setiap orang yang beriman. Kejujuran tidak hanya kata-kata, namun juga harus sesuai dengan aksi yang nyata. Kejujuran juga berlaku dalam semua lini kehidupan yang kita jalani, seperti dalam keluarga, dalam berbisnis, bertetangga, berteman, bekerja, dan lain sebagainya.

Rasulullah memberikan arahan yang sangat jelas bahwa kita harus selalu berpegang pada kejujuran, karena kejujuran adalah kunci menuju kebaikan. Ketika seseorang terbiasa jujur dalam setiap perkataan dan tindakannya, ia akan menemukan bahwa kejujuran itu membimbingnya ke arah perbuatan-perbuatan baik, atau al-birr.

Birr adalah segala bentuk kebaikan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Ketika seseorang menjalani hidupnya dengan kejujuran, ia tak hanya memperbaiki diri, tetapi juga memberi dampak positif pada lingkungannya. Kebaikan ini, pada gilirannya, akan mengantarkannya ke surga, karena surga adalah tempat bagi mereka yang hidup dengan integritas dan kebaikan. Rasulullah saw bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللّٰهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُوْرِ وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللّٰهِ كَذَّابًا

Artinya, “Hendaklah kalian selalu bersikap jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan membawa pada surga. Seseorang yang senantiasa berkata jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur (shiddiq). Dan jauhilah kebohongan, karena sesungguhnya kebohongan akan membawa pada keburukan, dan keburukan akan membawa pada neraka. Seseorang yang senantiasa berbohong akan dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR Bukhari & Muslim).(cita septa)

Cita Septa Habibawati:
Tinggalkan Komentar