Keseruan Tradisi dan Kegembiraan Masyarakat di Korea Selatan Jalani Puasa Ramadan

Keseruan tradisi dan kegembiraan masyarakat di korea selatan jaani puasa ramadan. (Foto: Pexels)

Sukoharjonews.com – Ramadan datang lagi, sea umat muslim bersuka cita menyambut bulan suci ini, termasuk muslim di Korea selatan. Meskipun islam menjadi agama minoritas di Korea Selatan, tetapi masyarakat muslim memiliki budaya dan tantangan tersendiri selama menjalani puasa di negeri ginseng tersebut.

Dilansir dari koreatimes.co.kr, Minggu (16/4/2023), berdasarkan data dari Federasi Muslim Korea (FMK), hanya 0,4% dari populasi masyarakat Korea Selatan yang diketahui beragama islam.

Itu artinya, sekitar 200 ribu penduduk Korea Selatan tercatat sebagai muslim. Sebagian besarnya adalah warga asing yang bekerja dan sekolah di Korea Selatan. Karena itu, suasana Ramadan di negeri ginseng tersebut, sangatlah berbeda dengan Indonesia.

Menurut blog.mykoreatrip.com, biasanya Ramadan berlangsung ketika Korea Selatan diselimuti musim panas. Hal itu menyebabkan waktu berpuasa disana jauh lebih lama dibandingkan di Indonesia. Muslim di Korea Selatan bisa menjalani puasa hingga 17 jam lamanya

Sedangkan, tahun ini Ramadan jatuh di akhir Maret dan April. Dimana, Korea Selatan tengah bersiap memasuki musim semi, yang artinya puasa akan berlangsung sekitar 13-15 jam.

Tidak berbeda jauh dari Indonesia, selama bulan Ramadan masjid-masjid di Korea Selatan juga lebih ramai dari hari biasanya. Salah satu pusat islam di Korea Selatan adalah Seoul Central Mosque. Masjid yang berada di Itaewon ini, menjadi salah satu tempat berbuka puasa bersama kala Ramadan tiba.

Baik masyarakat muslim maupun non-muslim yang ingin belajar tentang islam, akan berkumpul ketika menjelang waktu berbuka. Karena Korea Selatan memiliki warga muslim dari berbagai negara, menu berbuka yang disajikan pun juga beragam. Kamu juga akan menemukan berbagai takjil di setiap meja yang telah disediakan pengelola masjid.

Suasana ramai di masjid itulah yang akan membuatmu merasakan suasana khas Ramadan, layaknya di tanah air. Begitu pula jika kamu mengunjungi beberapa supermarket, rak-rak buah akan menyediakan berbagai jenis kurma yang bisa kamu pilih sesuai harga dan kualitasnya.

Meskipun begitu, suasana Ramadan di siang hari tidak berbeda dengan hari-hari biasanya. Restoran tetap buka dan ramai oleh pengunjung. Kamu juga tidak akan melihat restoran-restoran yang sengaja ditutupi kain di setiap sudutnya. Karena itu, suasana Ramadan tidak begitu terasa ketika siang hari di Korea Selatan. atrisia argi)


Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar