Kenali Virus Panleucopenia Pada Kucing

Virus Panleucopenia Pada Kucing.(Foto: aladokter)

Sukoharjonews.com – Panleucopenia pada kucing disebabkan oleh parvovirus yang sangat resisten di lingkungan. Virus ini berbeda dengan parvovirus pada anjing.

Dilansir dari Zoetis, Senin (3/6/2024), kucing muda dan belum divaksin merupakan yang paling rentan.

Gejala klinis
Gejala yang ditemukan termasuk muntah dan diare (dimana sering kali berdarah), demam, turun nafsu makan dan depresi parah. Akibatnya kucing menjadi cepat dehidrasi dan anemia. Sering kali jumlah sel darah putih menjadi sangat rendah. Anakan yang belum divaksinasi menjadi rentan dan penyakit cepat berakibat fatal.

Sekali terinfeksi, seekor kucing dapat membawa virus hingga berbulan-bulan dan saat kehamilan dapat menularkan ke anakan yang belum lahir. Virus dapat persisten pada anakan yang tertular sejak dalam kandungan. Jika seekor kucing terinfeksi saat hamil, virus dapat menyebabkan kerusakan pada otak anakan yang sedang berkembang (cerebellar hypoplasia).

Penyebab
Panleucopenia pada kucing disebabkan oleh parvovirus yang sangat resisten di lingkungan. Virus ini berbeda dengan parvovirus pada anjing. Kucing muda dan belum divaksin merupakan yang paling rentan.

Virus bermultiplikasi pada saluran pencernaan dan jaringan lainnya, termasuk jaringan getah bening dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan gejala klinis. Virus sangat menular dan menyebar dengan mudah dari kucing ke kucing dan akan diekskresikan di feses serta cairan tubuh. Virus ini sangat resisten di lingkungan dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan.

Infeksi dapat terjadi secara langsung melalui kontak dengan feses dari kucing yang terinfeksi atau secara tidak langsung dengan paparan dari lingkungan maupun benda yang terkontaminasi seperti tempat tidur, sisa makanan atau bahkan melalui perawat kucing yang terinfeksi. Infeksi melalui ingesti virus.

Diagnosa
Adanya diare berdarah dan/atau muntah merupaka gejala yang mengarahkan ke Panleucopenia pada kucing. Hal ini dapat dikonfirmasi melalui pengetesan laboratorium pada virus di feses atau kenaikan titer antibodi di darah.

Pengobatan
Tidak ada pengobatan spesifik untuk virus panleucopenia sehingga pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengendalikan gejala klinis dan mencegah kematian. Pengobatan yang dilakukan harus lebih gencar dan dilakukan sesegera mungkin. Ini biasanya memerlukan rawat inap, antibiotik dapat diberikan untuk mengontrol adanya infeksi bakteri sekunder dan pemberian cairan tubuh dilakukan untuk mengatasi dehidrasi. Transfusi darah atau agen lainnya dapat diberikan untuk mengatasi anemia dan rendahnya tingkat sel darah putih. Obat untuk mengatasi nyeri dan anti muntah dapat juga diberikan.

Kucing yang terinfeksi seharusnya dipisahkan dari kucing lainnya dan lakukan disinfeksi untuk mencegah kontaminasi di lingkungan, keranjang ataupun tempat tidur kucing dan pakaian, sepatu serta tangan dari orang-orang di sekitarnya.

Pencegahan
Vaksinasi merupakan tindakan paling efektif untuk mencegah infeksi Panleucopenia. Lakukan vaksinasi pada anakan dan dewasa sesuai rekomendasi dokter hewan anda.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar