Kenali Sejumlah Makanan Penyebab Alergi yang Paling Umum dan Alergennya

Makanan penyebab alergi. (Foto: Hellosehat)

Sukoharjonews.com – Bagi sebagian orang, terkena alergi membatasi kebebasan. Alergi bisa disebabkan oleh makanan dimana saat muncul bisa menimbulkan reaksi yang berbahaya, bahkan mengancam nyawa. Makanan, menjadi salah satu penyebab alergi sehingga Anda perlu mengenali sejumlah makanan yang bisa jadi pemicu alergi.

Pertanyaannya, kenapa makanan bisa menyebabkan alergi? Pada dasarnya, alergi makanan bisa muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang mengira bahwa zat dalam makanan, terutama protein, berbahaya bagi tubuh. Sistem kekebalan bertugas untuk melindungi tubuh dengan memproduksi antibodi yang akan mengidentifikasi dan menghancurkan kuman seperti bakteri atau virus penyebab penyakit.

Dilansir dari Hellosehat, Sabtu (21/1/2023) yang mengutip The American College of Allergy, Asthma, & Immunology, pada tubuh orang yang memiliki alergi, antibodi bernama Immunoglobulin E (IgE) keliru menganggap protein dalam makanan sebagai ancaman.

Lalu, IgE pun bergerak menuju sel-sel untuk melepas beberapa bahan kimia, salah satunya adalah histamin. Histamin inilah yang menyebabkan munculnya sebagian besar gejala reaksi alergi akibat makanan. Histamin menyebabkan pembuluh darah mengembang sehingga membuat kulit di sekitarnya lebih merah dan membengkak. Senyawa ini juga memengaruhi saraf pada kulit sehingga menyebabkan gatal.

Selain itu, histamin meningkatkan jumlah lendir yang diproduksi dalam lapisan hidung sehingga menimbulkan rasa gatal atau sensasi terbakar. Ada juga jenis alergi makanan lain yang tidak melalui perantara Immunoglobulin E. Pada jenis ini, alergi disebabkan oleh berbagai sel pada sistem kekebalan tubuh.

Berikut ini daftar makanan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi.

1. Telur
Telur merupakan makanan yang kerap menjadi penyebab alergi karena kandungan protein albumin yang terdapat pada putih telur.

Bagi Anda yang memiliki alergi telur, sebaiknya juga menghindari jenis makanan lain yang berbahan dasar telur.

Hindari makanan berikut jika Anda memiliki alergi telur: marshmallow, mayones, meringue, frosting pada cake, produk daging kemasan atau diproses, dan vaksin tertentu (minta keterangan dokter Anda).

2. Produk susu
Susu hewani mengandung protein bernama kasein. Protein ini bisa disalahartikan sebagai virus atau bakteri oleh tubuh. Hal inilah yang menjadi penyebab alergi makanan.

Apabila Anda memiliki alergi susu, Anda juga harus menghindari konsumsi makanan berikut ini.
– Beberapa merek tuna mengandung kasein.
– Beberapa daging olahan mengandung kasein.
– “Non dairy” produk kadang-kadang mengandung bahan-bahan susu.
– Beberapa obat tanpa resep dengan laktosa.

3. Daging
Proses memasak daging akan melepaskan banyak protein yang dapat memicu alergi. Selain itu, daging mamalia mengandung antibodi alami bernama galactose-alpha-1 atau alpha-gal. Ketika alpha-gal berinteraksi dengan karbohidrat, hal ini akan menimbulkan gejala, seperti gatal di seluruh tubuh, ruam kulit, atau sakit perut.

Jenis daging yang sering menjadi penyebab alergi makanan adalah daging sapi. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa daging lainnya bisa memicu alergi daging, seperti daging ayam, bebek, babi, atau kambing.

4. Kacang-kacangan
Tak hanya reaksi yang ringan, alergi kacang bisa menyebabkan anafilaksis atau atau reaksi alergi yang mengancam nyawa.

Beberapa gejalanya meliputi penyempitan saluran udara, pembengkakan di tenggorokan yang membuat sulit bernapas, syok tekanan darah, sampai kehilangan kesadaran.

Kacang umumnya terdapat dalam selai, es krim, sereal, dan roti. Kacang juga mungkin terdapat pada: dressing salad, yang mungkin mengandung minyak kacang, bumbu masak yang sering mengandung kacang tanah, dan permen dengan nougat.

5. Makanan laut
Alergi seafood atau makanan laut merupakan salah satu alergi yang paling umum terjadi. Kira-kira, ada sekitar 1% dari seluruh populasi di dunia yang memiliki alergi ini. Alergen protein yang terdapat dalam satu kelompok makanan laut pun tidak selalu sama dengan yang lain.

Oleh karena itu, ada seseorang yang hanya alergi pada ikan, ada juga seseorang yang memiliki alergi ikan dan kerang.

Alergi seafood bisa memicu gejala ringan, seperti sesak ruam dan gatal, muntah, dan diare. Akan tetapi, seafood juga bisa memicu reaksi anafilaksis.

6. Sayuran nightshade
Ternyata, sayuran juga bisa menjadi penyebab yang memicu reaksi alergi, terutama sayuran yang termasuk dalam jenis nightshade. Sayur nightshade adalah sayur jenis Solanaceae. Kebanyakan sayuran jenis ini tidak dapat dikonsumsi dan bahkan ada beberapa yang mematikan jika dimakan, seperti tanaman belladonna.

Meski demikian, ada beberapa jenis nightshade yang bisa dimakan, di antaranya adalah kentang, tomat, terong, dan paprika. Sayangnya, sayuran nightshade mengandung senyawa alkaloid yang bisa menimbulkan reaksi alergi.

7. Gandum
Munculnya alergi gandum terjadi akibat protein albumin, globulin, gliadin, maupun gluten yang terdapat pada sumber karbohidrat kompleks ini.

Protein yang masuk ke dalam tubuh pun membuat sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi untuk menyerangnya. Akibatnya, timbullah gejala alergi makanan, seperti gatal-gatal atau ruam kulit.

Kebanyakan alergi gandum menyerang anak-anak dan umumnya dapat menghilang seiring dengan bertambahnya usia.

8. Kedelai
Kebanyakan alergi kedelai terjadi pada bayi, tapi reaksi alergi ini akan menghilang seiring dengan pertambahan usia. Meski demikian, ada juga orang dewasa yang masih memiliki alergi kedelai.

Kedelai jarang menimbulkan reaksi yang parah, seringnya efek yang akan muncul hanya berupa ruam atau gatal-gatal di sekitar mulut.

Namun, jika Anda memiliki asma atau alergi lain, Anda mungkin bisa mengalami gejala yang lebih berat. Beberapa makanan yang harus diperhatikan jika Anda memiliki alergi kedelai, yaitu: makanan panggangan dalam kemasan, saus kemasan, pengganti daging, edamame (seluruh kacang polong), tahu, miso, dan tempe.

Anda juga perlu mewaspadai makanan yang mengandung hydrolyzed vegetable protein (HVP), textured vegetable protein (TVP), lecithin, dan monodiglyceride.

9. Buah
Siapa sangka bahwa buah juga bisa menjadi salah satu makanan penyebab alergi? Alergi buah juga kerap disebut sindrom alergi oral atau pollen-food allergy syndrome. Pasalnya, ada beberapa buah yang mengandung protein yang mirip dengan protein serbuk sari.

Selain itu, alergi lateks bisa menjadi penyebab Anda mengalami alergi buah. Jika reaksi muncul setelah makan pisang atau alpukat, kemungkinan hal ini terjadi karena protein dalam buah tersebut mirip dengan protein lateks.

Untungnya, reaksi alergi buah biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik atau menit.Protein dalam buah dapat terpecah dengan lebih cepat oleh air liur sehingga Anda tak memerlukan perawatan khusus. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar