Sukoharjonews.com – Wajar jika kadang-kadang merasa minder, gugup, atau malu di depan orang lain. Kebanyakan orang melewati momen-momen ini ketika mereka membutuhkannya. Namun bagi sebagian lainnya, kecemasan yang timbul karena rasa malu atau minder bisa jadi sangat ekstrem.
Ketika seseorang merasa sangat minder dan cemas sehingga menghalangi mereka untuk berbicara atau bersosialisasi sepanjang waktu, hal tersebut mungkin lebih dari sekedar rasa malu. Ini mungkin merupakan masalah kesehatan mental yang dikenal sebagai kecemasan sosial (juga disebut fobia sosial).
Kecemasan sosial adalah reaksi ketakutan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya — namun tubuh dan pikiran bereaksi seolah-olah bahaya itu nyata. Ini adalah respons yang disebut “lawan atau lari”. Hal ini disebabkan oleh aliran adrenalin dan bahan kimia lainnya yang mempersiapkan Anda untuk bertarung atau melarikan diri dengan cepat.
Apa Penyebab Kecemasan Sosial?
Dilansir dari Kids Health, pada Kamis (7/12/2023), seperti masalah berbasis kecemasan lainnya, kecemasan sosial dapat berkembang dari tiga hal berikut:
● Gen Anda. Kecemasan sosial sebagian disebabkan oleh gen yang diwarisi seseorang. Sifat dari orang tua dapat memengaruhi cara otak bereaksi terhadap rasa cemas, malu, gugup, dan stres .
● Perilaku yang dipelajari dari teladan (terutama orang tua). Jika orang tua atau orang lain terlalu melindungi anak pemalu, anak tidak akan mempunyai kesempatan untuk terbiasa dengan orang dan situasi baru. Seiring waktu, rasa malu dapat berkembang menjadi kecemasan sosial.
● Peristiwa dan pengalaman hidup. Jika orang yang berhati-hati mengalami pengalaman stres, hal ini dapat membuat mereka menjadi lebih pemalu dan berhati-hati. Merasa tertekan untuk berinteraksi dengan cara yang mereka tidak siap, dikritik atau dipermalukan, atau memiliki ketakutan dan kekhawatiran lain dapat memperburuk kecemasan sosial.
Apa Tanda & Gejala Kecemasan Sosial?
Seringkali, kecemasan sosial dimulai sejak masa kanak-kanak. Secara emosional, seseorang mungkin merasa minder dan tidak nyaman diperhatikan atau dihakimi oleh orang lain. Mereka mungkin takut dipermalukan, terlihat bodoh, melakukan kesalahan, atau dikritik atau ditertawakan.
Tubuh Anda mungkin memiliki tanda dan gejala seperti detak jantung cepat, pernapasan cepat, gemetar, berkeringat, atau wajah memerah. Anda mungkin juga merasa mual, menghindari kontak mata, atau merasa pikiran Anda kosong.
Bagaimana Kecemasan Sosial Diobati?
Jika Anda merasa mengalami kecemasan sosial, bicarakan dengan orang tua atau dokter Anda. Mereka mungkin akan meminta Anda menemui terapis untuk membantu Anda mengenali perasaan fisik dari kecemasan sosial dan mencari tahu apa artinya. Salah satu terapi yang banyak digunakan disebut terapi perilaku kognitif (CBT). CBT membantu Anda:
● Memahami bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan saling mempengaruhi
● Ganti pikiran negatif dengan pikiran positif
● Mengelola emosi yang kuat dan situasi yang menantang
● Ubah perilaku dan hadapi ketakutan Anda dengan menghadapi apa yang membuat Anda takut
Terkadang dokter Anda mungkin juga meresepkan obat untuk membantu mengurangi kecemasan.
Dengan pengobatan, Anda dapat belajar mengelola rasa takut, mengembangkan kepercayaan diri dan keterampilan mengatasi masalah, serta berhenti menghindari hal-hal yang membuat Anda cemas.(patrisia argi)
Facebook Comments