Sukoharjonews.com – smiling depression cukup banyak dibicarakan belakangan ini. Ini sebenarnya bukan merupakan diagnosis klinis, tapi banyak orang yang mengalaminya.
Dilansir dari health grid, Sabtu(12/10/2024), tersenyum merupakan cara yang dilakukan untuk mengekspresikan rasa bahagia. Hal ini juga dilakukan oleh mereka yang mengalami depresi, hanya saja tujuannya berbeda. tanaman yang sama.
smiling depression merujuk pada kondisi saat seseorang dengan Gangguan Depresi Mayor (MDD) yang berusaha untuk menyembunyikan kondisi mereka.
Individu yang berjuang dengan smiling depression akan menemukan diri mereka mengalami tanda-tanda klasik dari gangguan depresi berat.Misalnya saja perasaan sedih, putus asa, marah, atau menjadi lebih mudah tersinggung.
Yang termasuk gejala smiling depression yang lainnya yaitu hilangnya minat akan sesuatu, kelelahan, pola tidur yang berantakan, nafsu makan hilang atau malah makan berlebihan, cemas, dan lainnya. Seseorang yang mengalami kondisi ini, masih bisa menjalani aktivitas seperti biasanya. Hanya saja, minatnya lebih sedikit dibandingkan dengan kebanyakan orang, alasan orang melakukan ini cukup beragam seperti berikut ini.
1. Takut membebani orang lain
Depresi dan rasa bersalah cenderung berjalan beriringan. Akibatnya, banyak orang yang tidak ingin menjadi beban bagi orang lain saat berusaha sembuh dari kondisi ini.
2. Merasa malu
Beberapa orang percaya bahwa depresi merupakan tanda dari kondisi yang lemah. Bahkan banyak juga yang percaya bahwa kondisi ini akan segera berlalu.
3. Menyangkal
Alasan lain seseorang melakukan smiling depression adalah denial atau menyangkal. Mereka berpikir, selama tersenyum maka depresi pun juga hilang.
Banyak orang yang tidak bisa secara jujur mengakui ada yang salah dengan mereka. Karena merasa lebih mudah untuk berpura-pura baik-baik saja, daripada jujur tentang apa yang sebenarnya dirasakan.
4. Khawatir dengan tanggapan orang
Terkadang beberapa orang khawatir dengan konsekuensi jika ada yang tahu tentang depresi yang dialaminya. Jadi, daripada dipandang sebelah mata atau diolok-olok, mereka memilih menutupi kondisi itu dengan tersenyum.(patrisia argi)
Facebook Comments