Sukoharkonews.com (Makkah) – Fase kepulangan jemaah haji Indonesia sudah dimulai sejak 15 Juli 2022 lalu. Saat ini sudah lebih dari 11 ribu jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Air. Dari jumlah tersebut, dilaporkan sebanyak 13 jemaah haji terindikasi positif corona.
Menyikapi hal itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengingatkan jemaah haji Indonesia, khususnya yang masih berada di Arab Saudi untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap setiap potensi terjadinya penularan corona. Pasalnya, setelah puncak haji, ada sejumlah jemaah dan bahkan petugas yang mengalami flu berat, meski sampai saat ini teratasi dengan meminum obat dan vitamin.
“Kami tentu saja di sini terus melakukan sosialisasi dan penyadaran, penguatan kesadaran kepada seluruh jemaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan,” terang Hilman, dikutip dari laman Kemenag, Rabu (20/7/2022).
Sebagai upaya preventif penularan corona, Hilman menyampaikan empat imbauan yang perlu dilakukan jemaah. Pertama, mawas diri dan patuhi protokol kesehatan. Apalagi, akses ke Masjidil Haram saat ini juga semakin longgar, sehingga protokol kesehatan harus tetap diterapkan.
Kedua, gunakan masker. Menurut Hilman, masker bukan hanya untuk menghindarkan diri dari corona, tapi juga untuk melindungi dari debu dan lainnya. “Jadi sebetulnya sebagaimana informasi dari para dokter, tenaga medis, bahwa penggunaan masker itu agar pernafasan kita lebih terjaga, lebih tersaring,” sebutnya.
Ketiga, makan teratur. Jemaah diimbau tidak mengabaikan masalah konsumsi dan makan tepat waktu. Konsumsi buah-buahan juga penting untuk menjaga imunitas. Keempat, disiplin mengatur waktu.
Kesehatan juga berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengatur waktu. Jemaah dan juga petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah atau KBIHU diimbau dapat mengatur kapan waktu yang tepat untuk beribadah agar tidak terlalu capai, tidak terlalu kepanasan, dan lainnya. (nano)
Facebook Comments