Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus kematian di Kabupaten Sukoharjo terkait dengan virus corona mengalami kenaikan. Berdasarkan update per 23 Agustus, kematian sudah mencapai 99 orang. Masing-masing kematian dari kategori suspek sebanyak 14 orang dan positif corona sebanyak 15 orang. Untuk tiap-tiap kategori terjadi peningkatan jumlah kematian dalam beberapa waktu terakhir ini.
Berdasarkan data Instagram Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukohrjo, 14 kasus kematian kategori suspek masing-masing Kecamatan Weru satu orang, Tawangsati satu orang, Sukoharjo tiga orang, Nguter satu orang, Bendosari dua orang, Grogol dan Baki masing-masing satu orang, dan Kecamatan Kartasura empat orang.
Sedangkan 15 kematian kasus positif corona terdapat di enam kecamatan. Masing-masing Kecamatan Sukoharjo tiga orang, Bendosari dua orang, Polokarto satu orang, Grogol tiga orang, Baki dua orang, dan Kecamatan Kartasura empat orang.
“Kematian yang terjadi tidak semuanya positif corona. Yang positif 15 orang sedangkan yang 14 orang meninggal sebelum dilakukan test swab dengan status suspek,” jelas Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin (24/8/2020).
Selama ini, proses pemakaman tetap menggunakan protokol kesehatan corona meski pasien belum dipastikan positif. Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan virus jika memang pasien yang meninggal terpapar virus. Pasalnya, untuk kasus suspek yang meninggal belum dilakukan test PCR sehingga belum dapat dipastikan positif atau tidak.
Seperti diketahui, saat ini ada 71 kasus positif corona yang masih aktif dan tersebar di 11 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Grogol 12 orang, Kecamatan Kartasura 17 orang, Sukoharjo delapan orang, Mojolaban satu orang, Tawangsari dua orang, Nguter delapan orang, Bendosari tujuh orang, Baki satu orang, Polokarto lima orang, Gatak lima orang, dan Kecamatan Weru lima orang. Untuk Kecamatan Bulu, saat ini sudah terbebas dari kasus positif corona. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar