Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Dampak kekeringan di wilayah Sukoharjo selatan semakin meluas. Terbukti, permintaan bantuan droping air semakin banyak yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hingga saat ini, BPBD mencatat sudah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 42 tangki. Bantuan disalurkan ke sejumlah kecamatan seperti Weru, Tawangsari, dan juga Kecamatan Bulu.
Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo Sri Maryanto menyampaikan, saat ini permohonan bantuan air bersih semakin banyak yang masuk. Dia memperkirakan permohonan akan terus mengalir karena kemarau diperkirakan masih akan berlangsung selama dua bulan kedepan atau sekitar Oktober. “Setiap permohonan droping air bersih langsung ditindaklanjuti agar kebutuhan air bersih warga tercukupi,” jelas Sri Maryanto, Jumat (17/8).
Dia melanjutkan, saat ini sudah ada 42 tangki dengan kapasitas 4.000 liter per tangkai yang dikirim ke sejumlah desa. Sedikitnya terdapat 3.085 jiwa di tiga desa di Sukoharjo selatan yang terdampak kekeringan kemarau ini. Untuk Kecamatan Weru ada dua desa yang terdampak kekeringan yakni Desa Ngreco yakni 33 Kepala Keluarga (KK) dengan total 901 jiwa. Kemudian Desa Karangmojo sebanyak 431 KK dengan total 1.724 jiwa.
Untuk Kecamatan Tawangsari, yang terdampak satu desa yakni Desa Watubonang sebanyak 250 KK dengan total 460 jiwa. Selama ini, droping air sudah dilakukan ke wilayah terdampak kekeringan tersebut. Terakhir dilakukan oleh Komunitas Cinta Lingkungan (Cinlung) Sukoharjo di Desa Ngreco Kecamatan Weru.
“Dampak kekeringan tidak sebanyak dulu. Sebab, sudah ada fasilitas dari pemerintah seperti Pamsimas. Dimana fasilitas tersebut sudah banyak mengurangi dampak kekeringan yang terjadi,” ujarnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar