Kekeringan di Sukoharjo Terus Meluas, Warga Kesulitan Air Bersih Menyebar di 16 Desa

Warga Dukuh Pendem, Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo saat mndapatkan bantuan air bersih. (Dok)

Sukoharjonews.com – Dampak kekeringan di Kabupaten Sukoharjo sebelah selatan terus meluas. Data terbaru menyebutkan warga yang mengalami kekurangan air bersih naik dari 13 desa menjadi 16 desa. Saat ini, terdapat 2.838 kepala keluarga (KK) atau 10.327 jiwa di 40 dukuh di 16 desa tiga kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih.

“Sesuai perkiraan awal pada September ini akan terjadi peningkatan jumlah warga kekurangan air bersih dampak cuaca panas ekstrem bersamaan dengan puncak kedua kemarau fenomena alam El Nino. Suhu udara tinggi juga berpengaruh besar pada semakin meluasnya wilayah kekeringan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (1/10/2023).

Sebelumnya pada Senin (18/9) terdapat 13 desa yang mengalami kekurangan air bersih dengan jumlah 2.279 KK atau 8.322 jiwa. Namun, per 27 September 2023 diketahui ada penambahan lagi menjadi 16 desa di tiga kecamatan dengan total ada ada 2.838 KK atau 10.327 jiwa.

“Jumlah desa dan warga yang kekurangan air berdih terus meningkat. Sedangkan kecamatannya sama yakni di tiga kecamatan di Kecamatan Tawangsari, Weru, dan Bulu,” ujar Ariyanto.

Sebanyak 16 desa di 3 kecamatan terdampak kekeringan sesuai data BPBD Sukoharjo diketahui di Kecamatan Bulu meliputi Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Ngasinan dan Desa Kedungsono, di Kecamatan Tawangsari meliputi Desa Watubonang, Desa Lorog, Desa Kedungjambal, Desa Pundungrejo. Sedangkan di Kecamatan Weru meliputi Desa Alasombo, Desa Jatingarang, Desa Weru, Desa Tawang, Desa Karangmojo, Desa Karanganyar, Desa Karangwuni dan Desa Karakan.

BPBD Sukoharjo memastikan warga di 16 desa terdampak kekeringan tersebut semuanya sudah mendapat bantuan air bersih. Pengiriman bantuan air bersih dilakukan secara bergantian sesuai jadwal dan kesiapan armada.

“Warga terdampak kekeringan sudah mendapat bantuan air bersih dari Pemkab Sukoharjo dan donatur lainnya. Pengiriman dilakukan setiap hari sesuai jadwal yang ditetapkan karena keterbatasan armada truk tangki air,” lanjutnya.

BPBD Sukoharjo memperkirakan jumlah warga kekurangan air bersih akan terus meningkat dan wilayah terdampak kekeringan akibat panas ekstrem semakin meluas apabila tidak segera turun hujan pada Oktober mendatang. Kesiapsiagaan terus dilakukan BPBD Sukoharjo bersama petugas terkait lainnya. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar