Ragam  

Kegiatan FMC Bersama Dinas Pertanian Sukoharjo Raih Rekor MURI

Rekor MURI diberikan pada perusahaan pertanian FMC dan Dinas Pertanian Sukoharjo, Rabu (30/3/2022).

Sukoharjonews.com (Mojolaban) – Kegiatan yang digelar oleh perusahaan pertanian FMC berhasil meraih Rekor MURI. Kegiatan tersebut dipusatkan di Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (30/3/2022). FMC meraih Rekor MURI untuk kegiatan Penaburan Insektisida Butiran Secara Serentak Dengan Lahan Terbanyak. Sedangkan Dinas Pertanian menerima penghargaan MURI sebagai instansi pendukung kegiatan.


Piagam Rekor MURI diserahkan oleh Representatif MURI, Sri Widayati di Lapangan Desa Tegalmade. Rekor MURI diserahkan pada Country Manager FMC Indonesia, Ajudan Lumbantorian dan kepada Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Bagas Windaryatno.

“Rekor MURI diberikan atas kegiatan Penaburan Insektisida Butiran Secara Serentak Dengan Lahan Terbanyak, yakni 1.678 lahan,” ujar Sri Widayati.

Country Manager FMC Indonesia, Ajudan Lumbantorian mengaku gembira dengan penghargaan Rekor MURI tersebut. Menurutnya, sebuah peristiwa luar biasa karena merupakan kali pertama bagi dirinya dan FMC. Kegiatan tersebut dilakukan serentak di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan di bulan Maret.

Ajudan juga mengatakan, FMC berkomitmen dengan produk hijau yang ramah lingkungan dalam upaya mendukung masyarakat petani Infonesia. Menurutnya, tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan pengetahuan praktik pertanian yang baik kepada petani, khususnya pada pengelolaan hama wereng coklat dan penggerek batang.

Marketing Manager FMC Indonesia, Dudy Kristyanto, menambahkan, FMC berusaha untuk menyediakan teknologi tanaman efektif, efisien, dan berkelanjutan. Produk dari FMC sendiri adalah Stargate 0,5 gram yang merupakan insektisida ramah lingkungan untuk mengontrol hama wereng coklat dan penggerek batang padi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengapresiasi FMC atas dukungannya pada petani di Sukoharjo. Menurutnya, dinas sendiri terbuka dengan pihak swasta yang ingin berkolaborasi dengan petani. Namun, sejak awal dinas ingin memastikan terlebih dahulu mengenai produknya.

“Produk FMC ini masuk dalam kategori label hijau sehingga ramah lingkungan sehingga dinas mendukung. Kami tidak ingin ketahanan pangan terjaga, disisi lain lingkungan hancur. Untuk itulah produk pertanian harus ramah lingkungan,” tegasnya.

Bagas juga mengatakan, dalam upaya meningkatkan pertanian, peran serta swasta sangat diperlukan. Terkait dengan produk, petani di Sukoharjo tentunya akan melihat apakah produknya memang bagus dan terbukti. Jika hasilnya bagus, ujar Bagas, petani pasti akan menggunakan produk dari FMC tersebut.

“Saya harap kolaorasi FMC ini ditingkatkan karena Sukoharjo ada program IP 400, yakni empat kali tanam dan empat kali panen,” pungkasnya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *