Sukoharjonews.com (Bulu) – Kebakaran hutan yang terjadi di lahan hutan di Kecamatan Bulu beberapa waktu lalu menyebabkan serangan kawanan kera liar ke pemukiman warga makin menjadi. Kebakaran yang terjadi menambah minimnya stok pangan kera liar di musim kemarau ini. Meningkatnya intensitas serangan kera liar tersebut semakin membuat warga resah. Selain menjarah tanaman pangan milik warga, kera liar juga masuk ke pemukiman warga.
“Dalam beberapa hari terakhir serangan kawanan kera liar semakin parah. Kera liar sudah terlihat di jalan raya dan perkampungan penduduk,” ujar Kepala Desa (Kades) Tiyaran, Sunardi, Selasa (10/9).
Dikatakan Sunardi, serangan kawanan kera liar di Desa Tiyaran, Bulu sudah menyebar disejumlah pedukuhan. Sebelumnya, ujarnya, serangan hanya terjadi di Dukuh Pelemputih, Kerten dan Gununglor. Saat ini, serangan sudah merambah ke Dukuh Majan, Jatirejo, Tiyaran, dan Tambakrejo. Serangan makin parah karena di pegunungan kondisinya kering akibat kemarau sehingga stok pangan kera sudah habis. Terlebih lagi kasus kebakaran hutan yang terjadi juga jadi pemicu.
Sunardi mengaku saat ini memang belum ada kera yang menyerang warga. Selama ini, kera liar tersebut hanya menjarah tanaman pangan warga. Tanaman palawija yang ditanam pun tidak ada yang panen karena dijarah kera liar tersebut. Pemerintah Desa Tiyaran sudah berkoordinasi dengan pihak kehutanan untuk segera melakukan penanganan.
“Penanganan tidak hanya pada kera liarnya saja, tapi juga mengembalikan kondisi pegunungan dengan menanam pohon buah dan lainnya. Selama ini sudah sering menanam pohon buah di pegunungan, tapi banyak yang mati saat kemarau,” ungkapnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar