Sukoharjonews.com (Banyuwangi) – Program pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) mendapat dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satunya adalah Penataan Kawasan Agrowisata Tamansuruh yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Kawasan Agrowisata Tamansuruh berada di kawasan lereng kaki Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Destinasi ini merupakan perpaduan dari sektor pariwisata dan sektor pertanian dengan berbagai komoditas seluas 10,5 hektare.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menerangkan bahwa pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu. Baik dari segi penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Minggu (29/5/2022).
Penataan kawasan sendiri dilakukan sejak September 2021. Saat ini, progress fisiknya telah mencapai 70% dan ditargetkan rampung pada Agustus mendatang. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Reva Sastrodiningrat mengatakan pembangunan bertujuan untuk menata kawasan wisata bertaraf internasional serta meningkatkan potensi perekonomian lokal.
“Penataan kawasan meliputi pembangunan rumah adat Osing, peningkatan akses jalan dan parkir, serta pembangunan sarana prasarana pendukung wisata lainnya seperti toilet dan musala. Dengan mempertimbangkan sejumlah ketentuan di antaranya kontekstual desain kearifan lokal dan budaya masyarakat Osing,” ujar Reva.
Sedangkan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, berterimakasih atas dukungan pemerintah terhadap pengembangan infrastruktur di daerahnya. “Agrowisata Tamansuruh sedang dikembangkan menjadi sebuah destinasi yang bisa mendokumentasikan Banyuwangi di masa lalu, masa kini, dan masa depan.
“Ditampilkan perpaduan antara kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi di kawasan wisata tersebut,” ujar Ipuk.
Konsep yang akan diusung dalam penataan kawasan ini yaitu konsep desa Osing yang didukung dengan adanya kegiatan adat dan atraksi budaya rutin. Dirancang pula perpustakaan digital dan ruang aktivitas Smart Kampung tanpa menghilangkan identitas asli Agrowisata Tamansuruh sebagai taman bunga dan etalase komoditas pertanian unggulan Kabupaten Banyuwangi. (nano)
Tinggalkan Komentar