Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus positif corona di Kabupaten Sukoharjo masih menunjukkan tren kenaikan. Bahkan, kenaikan yang terjadi cukup signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan kasus tersebut juga menambah jumlah pasien yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Sebagai bentuk antisipasi, RSUD Ir Soekarno menambah jumlah tempat tidur untuk bangsal perawatan pasien positif corona.
“Benar, jumlah pasien positif corona yang harus rawat inap di rumah sakit juga naik, tapi tidak semuanya di RSUD karena tersebar di sejumlah rumah sakit rujukan,” terang Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin (21/2/2022.
Dikatakan Yunia, RSUD menyiapkan penambahan tempat tidur di bangsal isolasi perawatan khusus corona. Yunia mengaku, keterisian tempat tidur di bangsal perawatan corona sekitar 30 tempat tidur dan terus naik. Untuk itu, RSUD berencana untuk menambah jumlah tempat tidur.
Untuk kalkulasi tempat tidur saat ini, ujar Yunia, masih mencukupi kebutuhan. Namun, jika keterisian tempat tidur terus naik hingga 80%, RSUD langsung menambah minimal 40% dari total tepat tidur yang ada di rumah sakit.
“Yang sudah kami lakukan saat ini adalah menggeser tenaga kesehatan poli kesehatan yang memiliki sedikit pasien ke bangsal isolasi corona rumah sakit karena kasus tengah naik,” ujarnya.
Yunia juga mengatakan, sesuai kebijakan Pemkab Sukoharjo, setiap rumah sakit harus menyediakan tempat isolasi terpusat (isoter). Hal itu bertujuan untuk menampung kasus positif corona yang menimpa tenaga kesehatan (nakes) internal rumah sakit. Isoter onternal dibutuhkan karena banyaknya kasus positif yang menimpa nakes.
Seperti diketahui, hingga 19 Februari 2022, kasus corona aktif di Kabupaten Sukoharjo sudah tembus 1.002 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari 923 kasus menjalani isolasi mandiri, tiga isolasi terpusat, dan 76 kasus menjalani rawat inap di rumah sakit. (nano)
Tinggalkan Komentar