Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Berdasarkan update per 15 Juni, kasus positif aktif masih 340 kasus. Dari jumlah tersebut, sebagian besar menjalani isolasi mandiri sebanyak 183 orang, satu isolasi terpusat dan 156 orang menjalani rawat inap di rumah sakit. Untuk yang menjalani isolasi mandiri, terdiri dari 60 orang tanpa gejala dan 123 orang denga gejala.
“Kenaikan kasus positif masih terjadi setiap hari. Dalam beberapa hari terakhir jumlah kenaikan cukup banyak dibandingkan hari-hari sebelumnya sehingga harus menjadi kewaspadaan semua stake holder,” ungkap Jugur Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Rabu (16/6/2021).
Menurutnya, jumlah kenaikan kasus positif yang cukup banyak membuat “bed occupancy ratio” (BOR) juga ikut naik. Saat ini BOR untuk ICU mencapai 68% dan untuk isolasi mencapai 69%. Persentase tersebut mengalami kenaikan karena sebelumnya baru berkisar pada angka 50%.
Kalau dilihat, ujar Yunia, pasien corona yang dirawat di rumah sakit Sukoharjo tidak semuanya warga Sukoharjo karena banyak yang berasal dari daerah lain. Prinsipnya, untuk layanan kesehatan saling mendukung dan tidak dikotak-kotak per kabupaten/kota. Sehingga, kebutuhan layanan kesehatan baik untuk pasien corona dan pasien umum bisa tertangani dengan baik.
“Semoga bisa kita tekan terus untuk pasien rawat inap sehingga tidak perlu menambah ruang isolasi baru,” ujarnya.
Saat ini, 340 kasus positif aktif masih tersebar di 12 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Kartasura delapan kasus, Grogol 53 kasus, Mojolaban 39 kasus, Sukoharjo 61 kasus, Polokarto 49 kasus, Baki 39 kasus, Nguter 38 kasus, Bendosari lima kasus, Tawangsari 16, Bulu 15 kasus, Weru 13 kasus, dan Kecamatan Gatak empat kasus. (erlano putra)
Facebook Comments