Ragam  

Kasus DBD Turun Signifikan, Masyarakat Tetap Diminta Waspada

Memasuki musim hujan, masyarakat tetap harus mewaspadai penyakit DBD meski jumlah kasus di 2018 lalu turun drastis. (Ilustrasi: Depkes.go.id)

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Memasuki musim hujan masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Meski jumlah kasus DBD di tahun 2018 lalu mengalami penurunan signifikan, hal itu tidak bisa digunakan sebagai alasan untuk tidak mewaspadai DBD. Dinas Kesekatan Sukoharjo menyatakan upaya yang dilakukan selama ini untuk menekan angka DBD berhasil. Hal itu terbukti dengan turunnya angka kasus DBD secara drastis.



“Tahun 2018 lalu, jumlah kasus DBD di Sukoharjo sebanyak 33 kasus. Jumlah itu turun dari kasus-kasus DBD tahun sebelumnya,” terang Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Sukoharjo Purnomo, Senin (21/1).

Dikatakan Purnomo, sesuai data yang ada, pada tahun 2016 terdapat 526 kasus DBD dan 13 korban diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di tahun 2017, jumlah kasus DBD turun drastis dengan 115 kasus dan dua diantara penderitanya meninggal dunia. Sementara pada 2018 ini hanya 33 kasus. Nah, pada 2018 lalu kasus DBD kembali turun hanya dengan 33 kasus.

Purnomo mengaku, turunnya kasus DBD secara signifikan salah satunya karena program relawan yang ditugaskan untuk memantau jentik nyamuk. Selama ini, sebanyak lima orang kader pemantau jentik nyamuk di setiap wilayah endemis dengan mengawasi 50 rumah. Para kader pemantau jentik nyamuk tersebut memberikan laporan secara rutin ke Puskesmas dan Dinkes Sukoharjo. Dengan pemantauan kader ini diharapkan deteksi dini jentik nyamuk dan pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Sukoharjo Bejo Raharjo menambahkan, ketika muncul gejala yang yang menyerupai gejala DBD, masyarakat diminta untuk langsung memeriksakan diri ke dokter. Masyarakat juga diimbau untuk tidak berganti-ganti dokter agar kemungkinan perbedaan diagnosis bisa dihindari.

“Selain itu, penanganan yang efektif tetap dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN,” ujarnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments