Sukoharjonews.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami lonjakan akhir-akhir ini. Bahkan, lonjakan kasus yang terjadi mengakibatkan dua anak bawah lima tahun (balita) di Kecamatan Sukoharjo Kota meninggal dunia.
Meningkatnya kasus DBD sendiri tercatat sejak Februari 2024 lalu. Hingga minggu ke-7 Februari tercatat baru ada 41 kasus, namun saat ini kasus DBD sudah mencapai ratusan kasus bahkan lebih tinggi dibandingkan periode sama 2023.
Khusus untuk kasus DB di Kecamatan Sukoharjo, Kepala Puskesmas, Kunari Mahanani mengakui jika kasus DBD naik signifikan. Menurutnya, berdasarkan surat Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS), terdapat 189 kasus Demam Berdarah (DB).
“Jadi, KDRS ini dibuat oleh rumah sakit yang merawat penderita Demam Berdarah,” ujarnya, Minggu (21/4/2024).
Kunari menjelaskan, antara DB dan DBD ada perbedaan meski selama ini sering dianggap sama. Menurutnya, untuk DB gejalanya masih ringan dan belum ada pendarahan. Sedankan DBD gejalanya sudah berat dan sudah ada pendarahan.
“Jadi, dari KDRS tersebut yang kasus DB mencapai ratusan sedangkan DBD diatas 20 kasus,” ujarnya.
Disinggung balita yang meninggal dunia karena DBD, Kunari merupakan warga Kelurahan Jetis dan warga Keluarahan Bulakrejo. Menurutnya, di musim hujan saat ini memang diperlukan kesadaran masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kunari melanjutkan, upaya paling efektif adalah gerakan PSN. Puskesmas Sukoharjo sendiri sudah melayangkan surat kepada kelurahan melalui kecamatan untuk menggiatkan kerja bakti dan melakukan gerakan PSN. (nano)
Facebook Comments