Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus positif corona aktif di Kabupaten Sukoharjo turun signifikan karena banyak kasus yang sembuh maupun selesai isoman. Berdasarkan update pada 21 April 2022, kasus positif corona aktif di Sukoharjo tinggal 21 kasus. Sebaran kasus corona aktif terbanyak ada di Kecamatan Grogol dengan enam kasus. Dari 12 kecamatan, sudah empat kecamatan yang nol kasus positif corona.
“Berdasarkan update per 21 April, 21 kasus corona aktif tersebar di delapan kecamatan yang ada di Sukoharjo dimana empat kecamatan sudah nol kasus, masing-masing Kartasura, Nguter, Gatak, Tawangsari,” jelas Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Jumat (22/4/2022).
Berikut ini data kasus positif corona aktif dan kasus kematian tiap kecamatan berdasarkan update per 21 April 2022:
KECAMATAN | POSITIF AKTIF | KASUS KEMATIAN |
---|---|---|
GROGOL | 1 | 221 |
MOJOLABAN | 1 | 158 |
GATAK | 1 | 64 |
BULU | 0 | 58 |
KARTASURA | 0 | 205 |
TAWANGSARI | 0 | 77 |
POLOKARTO | 0 | 128 |
NGUTER | 0 | 105 |
SUKOHARJO | 0 | 163 |
BENDOSARI | 0 | 123 |
WERU | 0 | 80 |
BAKI | 0 | 152 |
JUMLAH | 3 | 1.534 |
Jika melihat data tersebut, untuk kasus kematian positif corona juga mengalami kenaikan. Sesuai data, kasus kematian terbanyak masih di Kecamatan Grogol dengan 217 kasus, kemudian Kartasura dengan 204 kasus, dan Sukoharjo dengan 163 kasus kematian.
Saat ini akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo hingga 21 April 2022 mencapai 20.642 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.095 kasus sembuh atau selesai isoman, 1.526 kasus meninggal, dan 21 kasus aktif. Untuk kasus aktif tersebut terdiri dari 16 kasus isolasi mandiri dan lima kasus rawat inap di rumah sakit.
Tuti menambahkan, penularan virus corona dalam beberapa hari sudah mengalami penurunan signifikan. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni 5M. Masing-masing memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Disisi lain, untuk program vaksinasi corona terus dilakukan dimana sasaran penerima vaksin terus bertambah. Mulai dari tenaga kesehatan, petugas layanan publik, lanjut usia (lansia), guru, disabilitas, masyarakat umum usia 6 plus. Selain itu, pemberian vaksin booster juga terus dilakukan. (nano)
Tinggalkan Komentar