Sukoharjonews.com – Alergi adalah respons dari sistem imun tubuh pada tropomyosin, yaitu sejenis protein yang terdapat banyak dalam seafood. Antibodi lalu memicu pelepasan bahan kimia seperti histamin untuk menyerang balik tropomyosin.
Dilansir dari halodoc,Senin (13/5/2024), reaksi ini menimbulkan gejala alergi yang jika tidak ditangani bisa mengancam nyawa. Tropomyosin banyak dikandung dalam makanan laut seperti udang, lobster, tiram, kepiting, atau kerang. Berikut gejala dan cara mengatasinya.
Kenali Jenis Alergi
Alergi makanan tidak hanya ada satu. Nyatanya, secara medis alergi makanan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu immunoglobulin E, non-immunoglobulin E, dan gabungan kedua alergi tersebut.
Immunoglobulin E
Alergi yang disebabkan oleh produksi zat antibodi ini merupakan jenis alergi makanan yang umum terjadi dan gejalanya akan terjadi tidak lama setelah mengonsumsi makanan. Umumnya gejala alergi pada alergi jenis ini adalah ruam merah dan gatal di kulit dengan tekstur ruam yang muncul pada permukaan kulit.
Non Immunoglobulin E
Ini adalah jenis alergi makanan yang dipicu oleh zat-zat antibodi selain immunoglobulin E dan waktu gejalanya biasanya muncul lebih lama atau bisa berjam-jam setelah mengonsumsi makanan tertentu. Gejalanya muncul ruam merah pada kulit yang lebih terlihat samar dan tidak timbul pada permukaan kulit.
Karena lebih samar, gejala pada alergi ini sulit untuk dibedakan dan dianggap bukan reaksi alergi. Untuk itu, perlu diperhatikan ciri gejala lain seperti kemerahan pada area kelamin dan anus, gangguan pencernaan, sembelit, nyeri ulu hati, frekuensi BAB meningkat, lendir atau darah pada kotoran, dan kulit pucat
Kombinasi Immunoglobulin E & Non Immunoglobulin E
Pengidap alergi makanan jenis ini akan merasakan gejala alergi gabungan dari kedua jenis alergi tersebut. Jika kamu mengalami alergi yang cukup parah, sesak napas adalah gejala yang umum.
Pencegahan dan Pengobatan Alergi Seafood
Sebenarnya pengobatan terhadap alergi, seperti alergi seafood, belum ada. Cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan menghindari konsumsi makanan berbahan seafood. Ini juga berlaku jika bahan seafood ini hanya sebagai bahan campuran kaldu maupun saus.
Sedangkan untuk pengobatannya, dokter secara umum menggunakan dua jenis obat. Pertama, antihistamin untuk meredakan reaksi alergi ringan. Namun ingat, penggunaan obat ini harus kamu diskusikan dulu dengan dokter, karena ada beberapa jenis antihistamin yang tidak cocok dengan kondisi seseorang.
Jenis yang kedua adalah obat yang mengandung adrenalin. Adrenalin akan mampu mengatasi kesulitan bernapas dengan memperlebar saluran pernapasan kamu, serta mengatasi syok dengan meningkatkan tekanan darah. Dengan tekanan darah yang lebih tinggi, badan kamu akan memiliki kesempatan mengusir alergen dengan lebih cepat.(patrisia argi)
Facebook Comments