Sukoharjonews.com – Nasib nahas dialami Kepala Desa (Kades) Madegondo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Pratono. Siang tadi sekitar pukul 10.30 WIB jadi korban perampokan dengan cara memecah kaca mobil di parkiran RM Mbok Karto Sukoharjo. Uang sebanyak Rp313.299.000 yang disimpan di dalam mobil raib. Uang yang dibawa kabur pelaku merupakan dana desa tahap II dan dana bantuan provinsi.
“Sehabis mengambil uang di Bank Jateng mampir untuk makan di ayam Mbok Karto. Mobil parkir di halaman warung dan tidak di pinggir jalan,” terang Pratono.
Pratono menuturkan, dirinya bersama dua rekannya tersebut mengendarai Honda CRV bernopol B 8904 CA. Dirinya sendiri memegang kemudi bersama Suhono selaku TPK Tim Pengelola Kegiatan (TPK) duduk di depan dan Kaur Keuangan Desa Madegondo Endang Mauludyah duduk di belakang.
Sesampainya di Bank Jateng, setelah proses administrasi selesai, dirinya menunggu di luar bank sembari merokok. Tadi, dirinya mencairkan dana dengan total Rp313.299.000 yang terdiri dari dana desa tahap II Rp243.299.000 dan dana bantuan Provinsi Jateng Rp70.000.000. Uang tersebut dimasukkan dalam kantong plastik warna hitam pemberian bank.
“Ketika mampir untuk makan di ayam Mbok Karto, uang ditinggal dimobil dan tempatkan dibawah jok samping sopir,” ungkapnya.
Rencananya, uang dana desa untuk melanjutkan pembangunan peningkatan jalan dan uang bantuan provinsi untuk pembangunan talud di Dukuh Turisari. Saat ditinggal makan tersebut, Pratono mengaku tidak punya firasat apapun meski uang ditinggal didalam mobil. Dirinya baru sadar jadi korban perampokan ketika keluar dari warung makan ditanya tukang parkir apakah kaca mobilnya memang pecah.
“Anehnya, HP saya tidak diambil. Padahal saya tinggal di dalam mobil juga,” ungkap Pratono.
Pratono mengaku meninggalkan mobil untuk makan tidak terlalu lama karena kondisi warung makan tidak terlalu ramai sehingga pelayanannya cepat. Begitu mengecek mobil dan uang dalam tas kresek hitam lenyap, dirinya lantas menghubungi Babinkamtibmas Madegondo. Namun, karena tidak tersambung, dirinya menghubungi Camat Grogol yang kemudian diteruskan dengan menghubungi Kasat Reskrim Polres Sukoharjo.
Dia menambahkan, jika melihat kondisinya, tukang parkir juga tidak mengetahui jika kaca mobilnya dipecah perampok. Pasalnya, tukang parkir justru bertanya pada dirinya apakah kaca mobilnya memang pecah. Padahal, pemecahan kaca mobilnya dilakukan di halaman warung makan tersebut. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar