Sukoharjonews.com (Bendosari) – Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) memiliki peran penting dalam meningkatkan angka harapan hidup masyarakat. Pasalnya, tinginya angka harapan hidup masyarakat tidak didapat secara serta merta, melainkan sudah disiapkan sejak masih didalam kandungan. Disitulah peran kader Posyandu yang melakukan pengawasan kesehatan ibu hamil termasuk anak yang masih dalam kandungan. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Agus Santosa saat membuka pelatihan kader Posyandu desa/kelurahan di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Kamis (24/10).
“Saat ini, angka harapan hidup warga Sukoharjo mencapai 77 tahun, angka tersebut tertinggi di Jawa Tengah,” ujar Agus.
Dikatakan Agus, pelayanan kesehatan masyarakat dimulai dari Posyandu dan Puskesmas. Untuk itu, kader Posyandu memiliki peran penting dalam kesehatan msyarakat sejak masih dalam kandungan. Tidak hanya itu, setelah lahir pun kesehatan bayi terus dipantau melalui Posyandu. Dengan kesehatan yang baik sejak dalam kandungan, menjadi salah satu faktor tingginya angka harapan hidup masyarakat Sukoharjo.
“Kesehatan dan pendidikan menentukan perjalanan bangsa ini dan kader posyandu memiliki peran didalamnya,” kata Agus.
Sedangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sukoharjo, YC Sriyana mengatakan, pelatihan kader Posyandu desa/kelurahan bertujuan untuk meningkatan SDM kader Posyandu. Selain itu, ujar Sriyana, juga dalam rangka meningkatkan peran aktif kader Posyandu dalam perkembangan pembangunan bidang kesehatan. Peserta pelatihan sendiri adalah kader POsyandu tingkat desa/kelurahan se-Sukoharjo.
“Kader Posyandu mencapai 1.900 orang yang tersebar di 167 desa/kelurahan. Pelatihan ini bagi kader Posyandu yang belum pernah mengikuti pelatihan,” jelasnya.
Pelatihan sendiri digelar empat tahap dimana tahap satu hari ini, diikuti 460 kader Posyandu dari tiga kecamatan. Masing-masing Kecamatan Bendosari, Weru, dan Sukoharjo. Materi pelatihan sendiri meliputi peran kader Posyandu, kebijakan pemerintah dalam Posyandu, juga penanggulangan dan pencegahan HIV-AIDS. Salah satu nara sumber yang dihadirkan adalah Ketua TP PKK Sukoharjo Etik Suryani. (erlano putra)
Facebook Comments