Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kader Posyandu menjadi ujung tombak kesehatan anak. Ke depan, kader Posyandu diharapkan mampu melakukan deteksi dini dan intervensi dini terhadap perkembangan anak. Untuk itu, kader Posyandu diberi pelatihan agar bisa melakukan deteksi dini. Dengan pelatihan tersebut, kader Posyandu mampu mendeteksi sejak dini terhadap kondisi anak-anak terkait disabilitas.
“Pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan pada kader Posyandu dalam mendeteksi dan melakukan pencegahan terjadinya disabilitas pada anak sejak dini,” terang Ketua Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo Edy Supriyanto, Jumat (22/2).
Menurutnya, pelatihan bagi kader Posyandu tersebut akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, pelatihan sudah digelar di Kecamatan Polokarto dan Tawangsari. Selain kader Posyandu, pelatihan juga menyasar bidan desa. Pelatihan melibatkan petugas psikoterapy dan didukung The Asian Foundation (TAF). Dengan pelatihan, kader Posyandu dan bidan desa bisa memberikan pemahaman kepada orang tua untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya disabilitas pada anak sejak dini.
Dikatakan Edy, pelatihan tersebut merupakan bagian dari strategi Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM), yaitu meningkatkan kapasitas masyarakat untuk pemberdayaan disabilitas. Bentuk pencegahan dini bisa dilakukan oleh orang tua khususnya para ibu saat mengandung. Pencegahan terjadinya disabilitas pada anak bisa dilakukan sejak masih dalam kandunggan.
“Setelah bayi lahir terus dipantau sehingga kader Posyandu dan bidan desa menjadi ujung tombak dalam program ini,” kata Edy.
Edy berharap, pelatihan kepada para kader Posyandu dan bidan desa bisa menjadi pendorong terwujudnya Posyandu integrasi. Artinya, pelayanan kesehatan yang diberikan juga bisa dilakukan terhadap anak berkebutuhan khusus atau disabilitas. (erlano putra)
Facebook Comments