Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kabupaten Sukoharjo berusia 76 tahun dalam situasi pandemi virus corona yang sudah melandai. Di usianya yang ke-76 ini indikator makro di Kabupaten Sukoharjo terus meningkat kearah yang lebih baik. Sejumlah indikator makro tersebut antara lain angka indeks pembangunan manusia, angka kemiskinan, angka harapan hidup, dan juga tingkat pengangguran terbuka.
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM menyampaikan, sesuai data BPS, untuk tingkat pengangguran terbuka 3,32%, terbaik ketiga se-Jawa Tengah dan Angka Kemiskinan meskipun ada kenaikan sebesar 0,5% (dari 7,68% di tahun 2022 menjadi 8,23% di tahun 2021) tapi masih lebih rendah dari angka kemiskinan di wilayah Solo Raya, provinsi, dan nasional.
“Khusus IPM, dari tahun ke tahun selalu naik. Pada tahun 2018, IPM sebesar 76,07 dan di tahun 2019 menjadi 76,84. Angka ini terus meningkat di tahun 2020 menjadi sebesar 76,98 dan pada tahun 2021 meningkat Kembali menjadi 77,13. Hal tersebut menjadikan Kabupaten Sukoharjo sebagai Kabupaten di Indonesia dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi dan masuk kategori 10 kabupaten terbaik tingkat Nasional,” papar Bupati.
Selain itu, Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Sukoharjo sejak lahir meningkat signifikan. Pada tahun 2018, Angka Harapan Hidup berada di angka 77,54, sedang Tahun 2019 mencapai 77,55 dan tahun 2020 menjadi 77,65. Pada tahun 2021 meningkat lagi menjadi 77,73 tahun.
Begitu juga dengan Harapan Lama Sekolah (HLS). Dimana pada tahun 2018 berada di angka 13,81, tahun 2019 menjadi 13,82 dan tahun 2020 meningkat menjadi 13,83. Tahun 2021 kembali meningkat menjadi 13,84.
Terkait dengan angka kemiskinan, Bupati menyampaikan semua daerah di Solo Raya mengalami kenaikan dimana salah satunya karena adanya pandemi corona. Menurutnya, angka tersebut akan terus diupayakan untuk turun melalui berbagai program/kegiatan pengentasan kemiskinan.
“Meski capaian kinerja pemerintahan mengalami kenaikan dengan sejumlah parameter tersebut, kita tidak boleh terlena dengan capaian tersebut karena tantangan ke depan makin berat dan kompleks sehingga membutuhkan kerja keras dan kerja cerdas dari kita semua,” pesan Bupati.
Bupati meminta seluruh jajaran pemerintah daerah untuk fokus terhadap tujuan pembangunan daerah yang ingin diwujudkan dan selalu melakukan perbaikan tata kelola kinerja agar lebih adaptif terhadap segala dinamika yang ada, melalui serangkaian inovasi-inovsi baik yang terkait dengan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, maupun peningkatan daya saing daerah.
“Dalam konteks pembangunan daerah, sudah saatnya orientasi pembangunan tidak hanya berpijak pada aspek mikro, tapi aspek makro berskala regional (Solo Raya) yang berdampak pada daerah. Untuk itu, tuntutan akan konektivitas pembangunan antar daerah dalam satu wilayah menjadi suatu keniscayaan,” ujar Bupati. (nano-bersambung)
Tinggalkan Komentar