Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo merencanakan melakukan regrouping atau pengabungan sejumlah Sekolah Dasar (SD) di wilayah pinggiran. Hal itu dikarenakan jumlah siswa SD di wilayah pinggiran banyak yang minim karena kesulitan mencari siswa baru. Salah satunya SD di Kecamatan Weru dimana dalam satu sekolah total siswanya hanya 22 siswa.
“SD yang siswanya minim rata-rata di wilayah pinggiran. Salah satunya di Weru dimana total siswa satu sekolah ada yang hanya 22 siswa,” ujar Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Sukoharjo Mulyadi, Kamis (19/7).
Mulyadi melanjutkan, tanpa menyebut nama SD tersebut Mulyadi mengaku khusus kelas 6 hanya ada lima orang. Dengan kondisi tersebut pihaknya merencanakan melakukan regrouping. Untuk melakukan penggabungan tersebut, dinas masih melakukan persiapan.
Menurutnya, setelah dilakukannya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) beberapa waktu lalu, beberapa sekolah masih kekurangan siswa. Kekurangan siswa tersebut mayoritas terjadi di sekolah pinggiran seperti di Kecamatan Weru dan Bulu. Hal itu juga terjadi pada tahun ajaran baru sebelumnya. Penyebab kekurangan atau belum terpenuhinya kuota siswa baru di sekolah terjadi karena sulitnya akses.
“Faktor lainnya karena terbatasnya jumlah siswa itu sendiri di wilayah bersangkutan. Faktor persaingan sekolah juga ikut memengaruhi,” ujarnya.
Mulyadi mengaku, selama ini masyarakat lebih tertarik melanjutkan sekolah ke kota. Hal itu menyebabkan sekolah di pinggiran menjadi kekurangan siswa baru. Banyaknya sekolah swasta yang bagus juga menjadi penyebab sekolah negeri pinggiran kekurangan siswa baru. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar