Sukoharjonews.com (Solo) – PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) unjuk kekuatan menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dengan menggelar “Apel Siaga Tetep Setia Megawati, Setia NKRI”. Apel siaga digelar di Stadion Nanahan Solo, Jumat (11/5). Apel siaga tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan diikuti puluhan ribu kader yang memerahkan Manahan.
Apel siaga tersebut diikuti kader PDI Perjuangan di 35 DPC se-Jateng dengan Puan Maharani bertindak sebagai pembina apel. Terlihat hadir dalam apel Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto dan juga pasangan Cagub dan Cawagub Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
Megawati sendiri saat memulai pidatonya langsung memberikan “salam metal” pada kader yang memenuhi Stadion Manahan. Setelah itu, Mega lantas bercerita ketika kampanye di Demak tahun 1986 silam. Mega juga bertanya pada puluhan ribu kader PDI Perjuangan apakah siap memerahkan Jateng?Lontaran pertanyaan Mega pun dijawab serempak “siap” oleh para kader.
“Untuk Jateng, saya telah memberikan rekomendasi pada Ganjar Pranowo dengan wakil Taj Yasin. Jateng harus dikawal agar bisa dimenangkan,” ujar Mega.
Dalam pidatonya, Megawati juga sempat menyinggung soal gerakan ganti presiden. “Mosok mau nurunkan presiden dengan bikin kaos. Kalau mau ganti presiden ya lewat pemilu. Dalam Pilpres nanti, ya siapkan jagonya. Kalau PDI Perjuangan sudah deklarasi mencalonkan Jokowi,” tandasnya.
Terkait Pilgub Jateng, Megawati meminta agar seluruh kader mengawalnya di masing-masing TPS sampai penghitungan terakhir. Megawati juga mengancam akan memecat pimpinan partai jika di daerahnya tidak bisa memenangkan pasangan Ganjar-Yasin.
“Saya tidak kampanye lho. Ini kegiatan apel siaga kader. Kalau dipanggil Bawaslu, saya emoh,” ujar Megawati.
Dalam kesempatan itu Megawati juga menyampaikan kesedihannya atas kasus kerusuhan di Rutan Mako Brimob hingga menewaskan lima anggota polisi. Menurutnya, para pelaku harus diberi hukuman karena negara Indonesia adalah negara hukum. “Tanpa hukum kita tidak akan bisa hidup bersama. PDI Perjuangan menyampaikan duka dan bela sungkawa sedalam-dalamnya,” ujarnya.
Sedangkan Puan Maharani yang bertindak sebagai Pembina Apel menyampaikan, agenda politik sudah di depan mata. Masing-masing Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019. Untuk itu, apel siaga tersebut merupakan langkah konsolidasi partai dengan kader untuk merapatkan barisan.
“Bukan hanya sekadar membuat lautan merah hitam, tapi kader PDI Perjuangan harus turun ke masyarakat dan selalu bersama dengan rakyat. Semangat gotong royong harus terus dipraktikkan dalam kehidupan,” paparnya.
Terkait tiga agenda politik tersebut, Puan menyatakan ada empat hal yang hadi perhatian kader PDI Perjuangan. Masing-masing selalu membunyikan Pancasila di Tanah Air Indonesia, terjun langsung di masyarakat dan selesaikan masalah yang ada, menjaga persatuan dan kesatuan struktural partai, serta memenangkan Pilkada serentak, Pileg dan Pilpres. (erlano putra)
Facebook Comments