Sukoharjonews.com (Grogol) – Kegiatan Jambore Anak Sholeh Sukoharjo (JASS) Ke-7 yang digelar Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Grogol selesai. Secara resmi, agenda JASS Ke-7 tersebut ditutup oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dalam acara penutupan di Sentra Niaga (Sennia) Solo Baru, Minggu (28/7). Dalam penutupan tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo.
Dalam Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo mengatakan, perhatian Bupati sejak JASS Ke-1 hingga Ke-7 sangat disyukuri. Hal itu membuktikan komunikasi yang baik antara Bupati dengan warganya. “JASS sangat strategis dan penting dalam rangka menyongsong abad 21. Perkembangan dan perubahan teknologi sangat cepat sehingga merubah perilaku masyarakat. Saat ini, informasi di seluruh dunia bisa kita ketahui dengan mudah,” ujarnya.
Menurutnya, dalam menyikapi perkembangan teknologi tersebut, generasi penerus harus disiapkan sehingga bisa mengambil sisi positifnya dan meninggalkan sisi negatifnya. JASS merupakan upaya LDII dalam rangka menyiapkan generasi penerus menyongsong perkembangan teknologi. Dalam arti, generasi penerus siap menghadapi dengan bekal ilmu yang baik, dengan keimanan dan ketaqwaan.
Sedangkan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya berharap sesuai dengan tema JASS Ke-7, para generasi muda berusaha untuk mewujudkan generasi professional religius untuk era milenial. Sehingga, akan lahir generasi muda penerus bangsa yang memiliki intelektual tinggi dan berakhlakul karimah. “Anak merupakan amanah dari Allah SWT. Penanaman nilai nilai keagamaan melalui TPA/TPQ diharapkan dapat membentengi generasi penerus kita dari perilaku-perilaku yang menyimpang dari ajaran dan tuntunan agama Islam,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, selain penyerahan hadiah berbagai lomba dalam JASS, sekaligus dilakukan pengukuhan pengurus cabang dan anak cabang LDII se-Kecamatan Grogol masa bhakti 2016-2021. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo.
Disisi lain, Ketua Panitia JASS Ke-7, Wahyu Hidayat mengatakan, pelaksanaan jambore sendiri berupa kompetisi sejumlah kompetensi dan juga evaluasi monitoring generasi penerus mulai umur 5 tahun sampai umur 19 tahun. Soal tema “Generasi Profesional Religius untuk Era Milenial” mengandung maksud bahwa SDM yang mandiri dan mempunyai ilmu dan kepahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam berdasarkan Al Quran dan Al hadits dan menjadikannya sebagai tuntunan dalam berpikir, bertutur kata, berinteraksi, mengambil keputusan dan bertindak. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar