Sukoharjonews.com – Majelis Kanjeng Sunan Gunungjati dan Sanggar Garuda Kalaseba di Dukuh Karangwuni, Desa Karangwuni, Kecamatan Weru menggelar jamasan pusaka dan kirab budaya, Kamis (21/9). Acara tersebut digelar untukk menyambut datangnya 1 Muharam 1439 H. Acara yang dikemas dalam “Festival Suronan” terseut akan digelar empat hari. 18-21 September 2017.
Pemilik Sanggar Garuda Kalaseba Sri Narendra Kalaseba memimpin sendiri memimpin proses jamasan 957 pusaka yang terdiri atas keris, pedang, tombak dan lainnya. Menurutnya, dalam jamasan pusaka tersebut seluruh peserta mengenakan pakaian kejawen. “Untuk jamasan pusaka sendiri sudah dilaksanakan pada Selasa, 19 September lalu,” ujarnya.
Sedangkan Pengasuh Majelis Kanjeng Sunan Gunungjati Habib Azhari mengapresiasi perhatian Pemerintah Daerah khususnya atas kehadiran Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH. Habib Azhari menilai hal itu sebagai wujud cintanya Bupati terhadap seni budaya. Habib juga berterima kasih atas amanah yang diberikan dengan menerima samir dan piagam pelopor generasi muda pelestari seni dan budaya/
“Tema festival setiap tahun berbeda dan tahun ini temanya Nasionalisme sehingga bendera merah putih sudah terpasang di kanan dan kiri jalan sepanjang pintu masuk kampung,” paparnya.
Selama festival sendiri, berbagai atraksi kesenian lokal dipentaskan. Seperti sajian kesenian karawitan Laras Madyo Paguyuban Keluarga Muslim Gesikan, Karangdowo, Klaten serta wayang kulit semalam suntuk. Selain itu, juga digelar kesenian anak muda yakni “Rock in Lesehan” dengan menampilkan grup band lokal.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dalam kesempatan itu mengukuhkan dengan memberi piagam dan samir “Pelopor Generasi Muda Pelestari Seni dan Budaya” kepada Pengasuh Majelis Kanjeng Sunan Gunungjati Habib Azhari. Bupati mengapresiasi atas terselenggaranya “Festival Suronan” tahun ini.
“Selamat Tahun Baru Islam 1439 H. “Festival Suronan” harus kita dukung bersama karena kegiatan ini mengandung arti yang luar biasa. Selain sebagai sarana untuk menampilkan dan melestarikan seni budaya warisan leluhur juga sebagai sarana untuk memupuk rasa kebersamaan persatuan dan kesatuan diantara elemen masyarakat yang ada,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments