Jalur Mudik Sukoharjo, Pemkab Waspadai Pasar Tumpah

Pasar Kartasura. (ILustrasi)

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu daerah tujuan pemudik. Untuk itu, Pemkab berupaya menyiapkan jalur mudik, baik dari sisi infrastruktur jalan hingga jalur mudiknya. Salah satu yang diwaspdai adalah kemungkinan terjadinya pasar tumpah yang bisa memganggu arus mudik.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan bahwa keberadaan pedagang oprokan yang mengganggu lalu lintas kendaraan akan diwaspadai agar tidak mengganggu arus mudik Lebaran 2023. Kemungkinan terjadinya pasar tumpah memang diperkirakan bisa terjadi karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat menjelang lebaran.

“Kami memiliki kewenangan terkait perdagangan di pasar tradisional yang menjadi titik rawan kemacetan kendaraan pemudik. Hal ini terjadi karena adanya pasar tumpah dimana pedagang oprokan banyak yang berjualan hingga ke luar pasar menggunakan trotoar dan jalan,” ujar Iwan, Minggu (16/4/2023).

Menurutnya, keberadaan oprokan tersebut sangat berpengaruh pada lalu lintas kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran 2023. Kerawanan kemacetan semakin bertambah tinggi dengan adanya penempatan parkir kendaraan seperti sepeda motor dan mobil pedagang dan pengunjung pasar menggunakan trotoar dan jalan.

Kemungkinan pasar tumpah sendiri bisa terjadi di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo, Pasar Nguter, Pasar Telukan Grogol, Pasar Grogol, Pasar Kartasura, Pasar Daleman Baki, Pasar Tawangsari, Pasar Weru. Pasar tradisional tersebut berada di pinggir jalan raya sebagai jalur utama mudik Lebaran 2023.

Disisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Sukoharjo, Heru Indarjo mengatakan, sudah melakukan antisipasi bersama Diskopumdag Sukoharjo terkait pasar tumpah. Petugas nantinya akan melakukan penertiban pedagang oprokan dengan meminta mereka masuk berdagang di dalam pasar.

“Tetap dilakukan penertiban dan dari pihak pengelola pasar kami minta menyediakan tempat berdagang agar pedagang oprokan ini tidak jualan diluar dan menjadi penyebab kemacetan kendaraan pemudik,” kata Heru. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar