Jadi Simbol Kemajemukan Indonesia, Begini Penampakan Desain Masjid Negara IKN

Desain Gedung dan Kawasan Masjid Negara IKN yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero). (Foto: Dok PT Hutama Karya (Persero))

Sukoharjonews.com – Pembangunan Gedung dan Kawasan Masjid Negara IKN resmi dimulai dan ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (17/1). Pembangunan masjid dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero).

Groundbreaking ini dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan pada Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan masjid IKN memiliki daya tampung hingga 61.000 jamaah, bangunannya pun akan dikelilingi air serta akan menampilkan keindahan pada desain baik dari luar maupun dalam.

“Saya berharap masjid ini bisa menjadi contoh pembangunan masjid di dunia, merepresentasikan kemajemukan Indonesia, sebagai sarana dalam meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, menjadi tempat yang nyaman bagi umat muslim untuk melakukan aktivitas keagaman serta sebagai simbol toleransi antar agama di IKN,” ujar Jokowi, dilansir dari laman KabarBUMN, Selasa (23/1/2024).

Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan Hutama Karya menggarap proyek ini melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., (Adhi Karya) (KSO Adhi-HK).

Ia menambahkan, bersama mereka, pihaknya mengerjakan struktur, arsitektur, MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing), kawasan atau lansekap, bangunan penunjang, bangunan komersil serta jembatan.

“Sesuai dengan konsep green city yang diusung dalam pembangunan IKN, masjid ini akan dirancang sebagai green building sehingga dalam proses pengerjaannya menggunakan material ramah lingkungan serta minim waste material,” ujar Tjahjo.

Proyek pembangunan Gedung dan Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 3.2 hektar dengan nilai kontrak sebesar Rp940 Miliar ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.

Lebih lanjut Tjahjo menyampaikan dalam proses pengerjaannya, tim lapangan akan menghadapi beberapa tantangan termasuk dalam tahap pengerjaan kubah masjid yang memiliki desain unik menyerupai sorban.

Oleh karena itu, diperlukan teknik khusus untuk memastikan bahwa hasil dan kualitas bangunan sesuai dengan rancangan awal serta proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

“Menyikapi hal tersebut, tim telah menyiapkan strategi penanganan diantaranya rutin memonitor kualitas pekerjaan secara intensif dan periodik, penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM) serta struktur pracetak agar pembangunan masjid selesai tepat waktu dan tepat mutu,” tutup Tjahjo. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar