Sukoharjonews.com – PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) di berada di Kawasan Industri Nguter (KIN) belum beroperasi secara penuh. Target operasi pabrik serat rayon tersebut molor dari jadwal semula. Hingga saat ini, nilai investasi yang sudah digelontorkan oleh perusahaan di bawah Sritex Grup tersebut sudah mencapai USD 580 juta atau sekitar Rp8 triliun.
“Nilai investasinya terus bertambah dimana salah satu faktor yang memengaruhi penambahan investasi tersebut karena adanya permasalahan limbah yang menyebabkan bau tidak sedap beberapa waktu lalu,” ungkap Institusional Relation Sritex Grup Bintoro Dibyoseputro, Selasa (07/11)
Seharusnya, ujar Bintoro, saat ini PT RUM sudah beroperasi. Namun, dalam perkembangannya banyak hal yang harus disempurnakan sebelum berproduksi secara penuh. Selain menambah investasi untuk teknologi pengolahan limbah, perusahaan juga harus menambah investasi untuk jaringan listrik. Saat ini, PT RUM tengah dalam proses perpindahan dari jaringan listrik tegangan menengah ke jaringan tegangan tinggi.
Sedangkan Direktur Umum PT RUM Mochamad Rachmat mengungkapkan, nantinya PT RUM diproyeksikan akan menghasilkan 80 ribu ton serat rayon per tahun. Serat rayon yang dihasilkan sendiri sebesar 20% akan diekspor dan 80% produknya untuk kebutuhan domestik. Terkait kepastian beroperasinya pabrik secara penuh, Rachmat tidak bisa menjelaskannya.
“Yang jelas, setelah perpindahan energi selesai dilakukan, kami masih akan melakukan ujicoba produksi. Masih ujicoba dulu,” ujarnya.
Rachmat juga mengatakan, ketika pabrik sudah beroperasi secara penuh diharapkan tidak ada lagi masalah yang akan timbul. Kalaupun nanti ada masalah, pihaknya siap memberitahukan pada warga sesuai hasil kesepakatan dengan warga sebelumnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar