
Sukoharjonews.com – Kalori adalah sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kalori bisa didapatkan dari makanan maupun minuman. Namun, asupan kalori yang berlebihan justru dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti peningkatan berat badan secara berlebihan (obesitas). Jika sudah begitu, defisit kalori adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh banyak orang untuk kembali menurunkan berat badan.
Dilansir dari Siloam Hospital, Selasa (03/10/2023), kalori adalah salah satu jenis diet yang banyak diminati orang. Diet ini dilakukan dengan mengurangi asupan kalori harian tubuh. Jika dilakukan secara konsisten, defisit kalori terbukti dapat membantu menurunkan berat badan.
Misalnya, seseorang memiliki kebutuhan kalori harian sebesar 1800 kkal. Kemudian, ia hanya mengonsumsi 1500 kkal per hari. Maka, bisa dikatakan bahwa orang tersebut telah melakukan defisit kalori sebanyak 300 kkal.
Setiap harinya, tubuh melakukan pembakaran kalori untuk dijadikan sebagai energi. Jadi, apabila seseorang menerapkan defisit kalori, dalam menghasilkan energi, tubuh akan mencari sumber lain sebagai bahan bakar.
Adapun sumber lain yang biasa digunakan oleh tubuh untuk menggantikan kalori adalah lemak-lemak ekstra di beberapa bagian tubuh, seperti perut, paha, pinggul, dan sebagainya. Pembakaran lemak-lemak ekstra untuk menggantikan kalori inilah yang dapat memicu penurunan berat badan.
Cara Melakukan Defisit Kalori yang Benar
Idealnya jumlah kalori yang perlu dikurangi dalam diet defisit kalori adalah 500-750 kkal per hari. Namun, sebaiknya tetap ikuti panduan diet defisit kalori yang tepat agar hasilnya maksimal dan tidak menimbulkan efek samping apa pun.
1. Membatasi Asupan Karbohidrat Sederhana
Langkah berikutnya dalam diet defisit kalori adalah membatasi asupan karbohidrat sederhana, seperti roti tawar dan nasi putih. Pasalnya, karbohidrat sederhana dapat memicu peningkatan gula darah dan rasa lapar. Sebaliknya, perbanyak asupan karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, nasi merah, dan kacang-kacangan.
2. Hindari Konsumsi Makanan Cepat Saji
Salah satu tantangan dalam melakukan defisit kalori adalah keinginan untuk mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food. Jenis makanan ini termasuk makanan penyumbang kalori terbesar bagi tubuh karena mengandung kadar garam, lemak jenuh, dan karbohidrat sederhana yang tinggi. Jadi, jika ingin melakukan diet defisit kalori, sebaiknya hindari konsumsi makanan cepat saji.
3. Rutin Berolahraga
Selain mengurangi asupan kalori, hal yang tak kalah penting dalam diet defisit kalori adalah berolahraga secara rutin. Langkah ini dinilai lebih efektif dalam menurunkan dan mengontrol berat badan jika dibandingkan dengan diet defisit kalori saja.
Olahraga dapat membantu membakar kalori dalam tubuh, sehingga bisa mengurangi jumlah kalori. Beberapa rekomendasi olahraga untuk menurunkan berat badan adalah olahraga yoga, lompat tali, pilates, jalan kaki, dan aerobik.
4. Meningkatkan Asupan Serat dan Protein
Panduan berikutnya dalam diet defisit kalori adalah memperbanyak konsumsi protein dan serat. Pasalnya, serat dan protein dapat mempertahankan rasa kenyang lebih lama sehingga bisa menekan keinginan untuk makan secara berlebihan.
Adapun rekomendasi makanan berserat tinggi di antaranya adalah buah dan sayuran. Sedangkan, makanan yang tinggi protein antara lain tahu, tempe, telur, dan daging tanpa lemak.(patrisia argi)
Facebook Comments