Sukoharjonews.com (Bendosari) – Kodim 0726/Sukoharjo bersama petani di Desa Desa Jagan, Kecamatan Bendosari membuka lahan kritis menjadi lahan produktif. Lahan pertanianan kering berupa tegal disulap menjadi lahan pertanian basah.
Inovasi baru di Sukoharjo tersebut mengadopsi sistem Farming Integrated yang memadukan persawahan, perikanan dan peternakan. Sistem ini diyakini lebih hemat biaya pupuk dan tenaga kerja serta masa panen lebih maksimal.
Lahan yang sebelumnya hanya dapat panen satu kali dalam sat tahun kini dapat panen tujuh kali dalam dua tahun. Penggagas Farming Integrated, Heri Sunarto (47) menjelaskan, ada dua hektare lahan tidur yang disulap menjadi lahan produktif yang dipadukan dengan perikanan dan peternakan.
“Sebelumnya ini (sawah terpadu) berbentuk kebun pohon jati dan sawah di sekitar hanya bisa panen satu kali dalam setahun. Petani tidak berani menggarap sawah karena irigasi tidak mendukung,” tutur Heri saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (16/4).
Heri menjelaskan, Farming Integrated tersebut tidak mengandalkan air dari saluran irigasi, tetapi dari sumur bor dengan kedalaman 60-100 meter. Air dari sumur tersebut tidak langsung dialirkan ke sawah. Melainkan ditampung di kolam-kolam ikan berukuran 2,5 x 2,5 meter lengkap dengan kandang ayam di atasnya.
Air di kolam ikan tersebut dicampur dengan mikroba terlebih dahulu. sehingga kotoran dan sisa pakan ikan menjadi suplai pupuk cair yang mengalir langsung ke sawah. Setidaknya ada 110-150 kolam ikan untuk mendukung pertanian seluas 2 hektare tersebut. Ke depan juga akan dibuat kandang sapi di lokasi sekitar untuk suplai pupuk organik.
“Biaya untuk sedot air sudah tertutup dari penghematan pupuk dari 1,2 ton/hektare hanya cukup 250 kg/hektar. Belum hasil panen ikan dan ayam. Dalam sembilan bulan ini juga sudah tiga kali panen padi,” imbuhnya.
Sementara itu, Dandim 0726 Sukoharjo, Letkol (Inf) Candra Ariyadi Prakosa menjelaskan, program ini farming integrited dijalankan dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. Sistem tersebut merupakan kerja sama TNI (Kodim 0726 Sukoharjo), Petani dan PT Petrokimia Gresik selaku penyedia pupuk.
Untuk menyukseskan program ini, pihaknya menerjunkan personel dan mengerahkan Brigade Alsintan. Pihaknya berharap program tersebut sukses dan dapat dikembangkan di lahan-lahan kritis dan tidak produktif lainnya.
“Lahan kritis di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari ini menjadi demplot atau lahan ujicoba. Nantinya akan dikembangkan di lokasi lain,” tutur Dandim didampingi Pasiter, Iptu Mardianto. (Sofarudin)
Tinggalkan Komentar