Inilah Kesalahan Komunikasi yang Bisa Merusak Hubungan

Kesalahan komunikasi yang bisa merusak hubungan. (Foto: freepik)

Sukoharjonews.com – Komunikasi yang baik dapat membawa banyak manfaat dalam semua hubungan, terutama dalam lingkup personal, yaitu hubungan berpasangan. Manfaatnya pasti didambakan banyak orang, seperti hubungan yang langgeng dan koneksi lebih dalam.


Dilansir dari Psychology Today,Senin (25/9/2023), keterampilan komunikasi itu perlu diasah. Maka penting mengenali kesalahan komunikasi di bawah ini bisa jadi malapetaka dalam hubungan berpasangan.

1. Menegur
Memperbaiki mungkin lebih baik daripada menegur. Menegur seseorang seringkali diikuti intensi sebagai korban sehingga cenderung menyalahkan orang lain. Belum lagi kalau diikuti agresi dan penolakan berdialog dua arah. Maka penting bagi pasangan untuk mengkomunikasikan perasaan dengan bahasa yang baik, tidak mencela, dan fokus pada dialog konstruktif atau membangun.

2. Berdakwah
Mentransfer pengetahuan tentang moral dan agama mungkin penting dilakukan. Tetapi merespons perilaku seseorang dengan berdakwah, bukan cara efektif untuk membangun pengetahuan. Gaya komunikasi tersebut juga tidak cocok untuk hubungan berpasangan, menurut Padraic Gibson, D.Psych., konsultan psikoterapi klinis. Artinya mengkritik perilaku pasangan bisa mengundang perlawanan bahkan pelanggaran lebih lagi. Maka penting dipahami, bahwa berkhotbah dalam konteks ini jarang menghasilkan perubahan positif dalam suatu hubungan.


3. Memuji untuk mengkritik
Memuji untuk mengkritik terkesan mengutarakan intensi sinisme. Teknik ini menciptakan kontras antara pernyataan positif dan negatif yang menyebabkan kebingungan serta frustasi. Itu bahkan dapat merusak hubungan paling kuat. Maka, jauhi kesalahan komunikasi yang toksik ini dan pakai cara dialog yang lebih sehat.

4. Menghakimi
Pernahkah Anda mengucapkan “Sudah kubilang begitu!” pada pasangan Anda? Pernyataan ini, sesungguhnya memicu kemarahan. Karena menyiratkan bahwa pasangan Anda tidak mendengarkan atau menghargai nasihat Anda. Ucapan seperti itu dapat membuat pasangan Anda merasa disalahkan, dihakimi, dan mengembangkan emosi negatif. Jadi daripada mengutarakan kalimat yang menghakimi, lebih baik fokus mengembangkan dialog konstruktif dengan empati dan menciptakan ikatan kuat.

5. Menyalahkan
Kita perlu memahami bahwa setiap orang melakukan kesalahan. Tidak perlu menyalahkan, karena bisa menyebabkan pemberontakan emosional dan menciptakan keretakan dalam hubungan. Jadi meskipun pasangan Anda salah, Anda bisa menunjukkan tanpa mengundang reaksi defensif. Fokuslah pada bagaimana membuat pasangan Anda paham dan menyelesaikan masalah secara efektif.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 3

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *